Mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan memang menjadi hal yang sulit untuk dilakukan, baik untuk kita sebagai individu ataupun bagi sebuah organisasi. Namun, menyaksikan dan ikut merasakan apa yang sedang terjadi di sekitar kita saat ini juga menjadi suatu hal yang cukup menantang.
Kenyataannya, perubahan dalam bisnis terjadi dengan cepat. Namun terkadang, perusahaan tidak menyadari dampak dari perubahan yang terjadi terhadap bisnis mereka secara keseluruhan. Ketika dampak dari perubahan itu dirasakan oleh perusahaan, mereka cenderung melakukan perubahan secara cepat, namun tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap organisasinya.
Paul Voulle, seorang advisor yang berpengalaman lebih dari 20 tahun di sektor manufacturing Eropa menilai hal ini karena kebanyakan perusahaan hanya menunggu tanpa bereaksi terhadap perubahan yang sedang terjadi. Menurut Paul, dibanding mengambil langkah untuk menunggu, perusahaan harus lebih awal mengenali tanda-tanda perubahan apa yang akan terjadi dan bagaimana langkah yang tepat untuk diambil.
Menurut Paul, sebuah organisasi harus menciptakan strategi yang dapat menyelamatkan seluruh sumber daya mereka di masa depan.
“Para pemilik perusahaan yang sukses, aktif mengenali tanda-tanda peringatan dini bahwa sudah waktunya mereka untuk melakukan perubahan dan secara teratur mempertanyakan diri mereka beberapa pertanyaan simpel…”
Kebanyakan, para pemimpin bisnis bergantung pada faktor keuangan untuk menentukan apakah ini waktu yang tepat untuk melakukan perubahan. Namun menurut Paul, faktor finansial adalah data historis, jika organisasi menggunakan data keuangan untuk menentukan perlu dilakukan perubahan atau tidak, kemungkinannya, tindakan tersebut sudah terlambat untuk dilakukan.
Peringatan dini harus dicari dari beberapa faktor atau keadaan lain di luar finansial. Berikut beberapa pertanyaan yang cukup sering dipertanyakan oleh para pemilik bisnis yang sukses menetapkan strategi perusahaan ke depan:
- Apakah tim sales saya mampu bertemu dengan konsumen baru, mengingat kompetitor sudah berhasil mendapatkan konsumen barunya?
- Apakah perusahaan saya masih cukup menarik untuk para karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi?
- Apakah customer service saya sudah benar-benar melayani pelanggan?
- Apakah dalam memecahkan beberapa masalah, selalu digunakan solusi yang sama atau apakah kita cukup bersemangat dan antusias dalam menerapkan ide-ide baru?
- Apakah basis pelanggan perusahaan saya menurun atau justru tumbuh seiring dengan meningkatnya penjualan?
- Berapa banyak pelanggan setia yang melakukan pembelian secara teratur?
- Apakah kompetisi mengalahkan perusahaan saya dalam hal lead time?
- Apakah perusahaan saya dapat menjawab RFQs (request for quotation) pelanggan dengan cepat?
- Berapa banyak RFQs yang tidak terjawab/terpenuhi?
- Dapatkah perusahaan saya menangani RFQs yang cukup banyak dalam kurun waktu yang wajar?
- Apakah karyawan saya masih menyarankan ide-ide perbaikan, atau mereka hanya melakukan pekerjaan rutin mereka saja?
- Jika dibutuhkan, bersediakah para karyawan saya bekerja lembur dengan sukarela?
- Apakah perusahaan saya berkolaborasi dalam pengembangan produk baru bagi pelanggan?
- Apakah manajemen saya benar-benar menjalankan perusahaan atau justru malah saya yang menjalankan perusahaan ini? Apakah saya bekerja pada projek-projek yang unik dan inovatif?
Pertanyaan-pertanyaan ini akan menyebabkan pertanyaan lebih lanjut, yang harus memaksa Anda untuk secara proaktif berpikir tentang perlunya perubahan strategis atau taktis. Dikombinasikan dengan keuangan yang solid, melakukan penyelidikan untuk peringatan dini akan mengungkapkan perlunya perubahan, tetapi juga akan menginformasikan jenis perubahan yang Anda butuhkan untuk dilaksanakan.***
Sumber: Industryweek.com