Lean New Product

Meskipun saat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan konsep Lean Manufacturing dan berhasil meningkatkan profitabilitas, namun ternyata perusahaan harus melihat manfaat lain dari penerapan metode lean di dalam sistem produksi mereka. Manfaat tersebut tentu saja berkaitan dengan kesempatan bisnis yang ada yang juga berdampak pada profitabilitas perusahaan.

Kesempatan bisnis yang muncul biasanya terkait dengan produk perusahaan yang berkualitas bagi pelanggannya. Sehingga perusahaan bisa melihat kesempatan ini untuk memperluas bisnis mereka dengan terus melakukan pengembangan maupun menciptakan produk baru bagi pelanggan mereka.

Chris Harris dalam bukunya yang berjudul Capitalizing on Lean Production System to Win New Business: Creating a Lean and Profitable New Product Portofolio, berupaya membantu perusahaan mendapatkan wawasan mendalam mengenai metode Lean dan menjabarkan hal tersebut ke dalam langkah demi langkah bagaimana perusahaan bisa menciptakan produk baru dalam bisnis.

Dan berikut 3 cara bagaimana perusahaan bisa mendapatkan kesempatan bisnis dari penerapan lean di dalam sistem produksi mereka yang berfokus pada pengembangan maupun menciptakan produk baru :

1. Melakukan Perencanaan dengan Membuat 5 Pertanyaan Terhadap Tantangan yang Ada

Perusahaan yang sudah menerapkan budaya lean kepada seluruh karyawannya akan lebih memiliki kemungkinan memperoleh pemahaman yang efektif soal kapasitas mesin melalui optimalisasi peralatan dengan strategi batch produksi yang lebih kecil. Jika perusahaan berencana untuk memproduksi produk baru, maka mereka juga harus menginvestigasi bagaimana produk baru tersebut nantinya cocok untuk masuk ke dalam sistem produksi mereka.

Menurut Harris, 5 pertanyaan berikut membantu perusahaan mengukur apakah mereka siap untuk meluncurkan produk baru demi pengembangan bisnis perusahaan :

  1. Bagaimana produk baru ini akan sesuai dengan sistem produksi yang sudah berjalan di perusahaan ?
  2. Dimana perusahaan bisa membeli bahan baku dari pembuatan produk baru tersebut, berapa banyak biaya yang diperlukan, dan berapa banyak persediaan yang akan dibutuhkan ?
  3. Apakah tenaga kerja yang ada saat ini sudah cukup ataukah perusahaan harus menambah jumlah tenaga kerja lagi ?
  4. Bagaimana proses akhir di area final assembly akan menerima material produksi dan dijadwalkan untuk diproduksi dalam sistem produksi saat ini ?
  5. Bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa produk baru yang diluncurkan akan sukses sesuai rencana yang sudah dibuat ?
Baca juga  Actions speak louder than words, ubah idemu jadi aksi nyata

2. Penerapan Mindset Lean ke Dalam Sistem Perusahaan

Masih menurut Harris, departemen produksi dalam sebuah perusahaan yang telah sukses menerapkan metode Lean dalam sistem enterprise mereka dianggap mendapatkan lebih banyak manfaat dengan penerapan mindset Lean ke dalam sistem mereka.

Cara berpikir Lean dalam sebuah perusahaan adalah mengubah fokus manajemen dari tugas sehari-hari yang lebih banyak memakan perhatian mereka ke sebuah cara untuk mengoptimalkan seluruh aspek di perusahaan, yang berkaitan dengan arus dan siklus produksi yang saling berkaitan dengan teknologi, aset, kerjasama antar departemen dan juga pelanggan.

Berikut 3 indikator dari cara berpikir Lean yang mampu mendukung proses bisnis perusahaan :

  • Purpose : hal ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan bisa menjawab tantangan yang muncul dari pelanggan melalui produk atau jasa yang mereka berikan (customer oriented)
  • Process : bagaimana perusahaan anda menilai setiap proses value stream itu merupakan suatu hal yang berharga dan memastikan setiap langkah dari proses tersebut memiliki nilai tambah yang berdampak pada seluruh proses bisnis
  • People : bagaimana perusahaan anda bisa memastikan bahwa setiap proses penting yang terjadi, dilakukan oleh individu yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam mengevaluasi setiap proses secara aktif dan terus berupaya melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

 3. Fokus Pada Konsep Dasar Upaya Perbaikan yang Berkelanjutan

Value stream mapping, planning, desain proses, standardisasi kerja, serta arus perputaran bahan baku dan mesin merupakan konsep dasar dari budaya lean di perusahaan. Sehingga, dengan fokus pada penerapan konsep dasar tersebut, perusahaan dapat menilai apakah mereka siap untuk membuat produk baru.

Selain itu, hal tersebut juga membantu perusahaan memahami bagaimana mereka bisa menciptakan produk yang memenuhi standar kualitas bagi pelanggan. Membuat rencana detail dan menyeluruh sejak awal juga akan mempermudah perusahaan dalam meningkatkan efisiensi di seluruh supply chain yang ada.***