Sebagai sebuah metode perbaikan proses bisnis, Six Sigma dipergunakan untuk menjadi problem solving berbagai persoalan perusahaan di beragam sektor industri. Sejumlah perusahaan terkemuka di industri jasa keuangan, transportasi sampai teknologi tinggi, menggunakan Six Sigma. Mengapa perusahaan-perusahaan tersebut begitu tertarik menggunakan Six Sigma? Berkikut empat keutamaan Six Sigma di berbagai sektor industri:
Pertama, Six Sigma mengembangkan produk-produk baru. Perusahaan-perusahaan produk telekomunikasi menggunakan teknologi rancangan Six Sigma untuk mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar dan perubahan yang lebih cepat pada sebuah fasilitas pemanufakturan kunci. Pada pabrik, beberapa produk terspesialisasi dibuat pada satu lini produksi tunggal.
Karena setiap order pelanggan mungkin memerlukan circuit board berbeda-beda maka kebutuhan untuk menghindari retooling menjadi suaru hal yang kritis. Dengan bekerja sesuai kebutuhan pelanggan, rancangan produk, dan spesifias produk maka retooling pun turun scara dramatis. Pabrik juga dapat mengadakan pemrosesan paralel sehingga jika satu area lini tidak berfungsi, maka kerja dalam proses menjadi mudah untuk dirutekan kebali tanpa menambah waktu siklus.
[cpm_adm id=”11784″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
Di bawah rancangan pabrik yang baru, order-order pelanggan dikirim secara eletronik dimana diterapkan “virtual design” untuk mempercepat respon. Semua perubahan inovatif tersebut memperbaiki waktu siklus keseluruhan dari hari ke jam, juga meningkatkan produktivitas dan manajemen sumberdaya.
Kedua, mengirim pesan lebih cepat dan lebih murah. Para pelanggan perusahaan jasa telekomunikasi dibuat cemas terhadap penanganan order-order mereka. Setiap permintaan, dilewatkan melalui beberapa tingkat tinjauan legal dan teknis sebelum akhirnya disetujui. Proses tersebut tidak harnya menggangu para pelanggan tapi juga menghamburkan sumberdaya dan uang.
Tim Six Sigma tela mengukur dan menganalisis masalah tersebut, mampu mengubah opini-opini dari data yang solid dan dari pengetahuan terhadap kebutuhan pelanggan. Setelah enam bulan usaha itu dilakukan, proses pun dipersingkat dan ada penghematan signifikan.
Ketiga, memberikan jawaban yang tepat. Pusat keuangan kredit menggunakan pendekatan Six Sigma untuk menganalisis dan memperbaiki operasi pusat panggilan (call center). Fokusnya ditujukan pada dua sasaran yakni, mengurangi rata-rata waktu menjawab panggilan, dan meningkatkan presentase masalah dan pertanyaan pelanggan yang diputuskan pada panggilan awal. Tim “memusatkan dan menyederhanakan” sistem penjawab panggilan, memotong rata-rata waktu menjadi lebih cepat.
Keempat, berpikir lebih dari biasanya. Pemasaran onderdil dan kelompk logistik untuk perusahaan pemanufakturan pesawat terbang sedang mencari cara untuk menghapus biaya dan waktu dari jasa mereka kepada pelanggan. Satu unsur biaya utama adalah pengemasan onderdil: pengiriman onderdil besar dari pabrik pemanuafkturan tidak dikemas, ditaruh di rak-rak gudang, kemudian diambil dana dikemas ulang untuk dikirim kepada para pelanggan.
Dengan memfokuskan rancangan proses pada kebutuhan pelanggan dan aktivitas penambahan nilai, maka operasi pengemasan onderdil pun diubah dari gudang ke pabrik. Biaya pengemasan material berkurang drastis. Perubahan tersebut mempunyai kontribusi besar terhadap perbaikan pada pengiriman tepat waktu. []