Mereka yang memiliki keinginan tinggi terhadap suatu perubahan akan secara sukarela ikut dilibatkan dalam proyek improvement.

Continuous improvement adalah sebuah kemampuan untuk terus mengembangkan keterampilan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. Keterlibatan karyawan untuk terus belajar dan berkembang pun menjadi bagian penting dari proses ini. Dan seperti kita tahu, mengubah rutinitas yang sudah menahun dilakukan tentu tidaklah mudah.

Nah, agar orang-orang mau berubah, tentu saja mereka harus memiliki keinginan baik itu mengenali proses bisnis maupun metode-metode baru. Lalu apa yang harus dilakukan agar mereka memiliki keinginan tersebut?

Ownership akan Program Improvement

Hal pertama yang harus dilakukan pemimpin adalah menciptakan rasa memiliki (ownership) pada setiap individu di organisasi sehingga mereka mau dan mampu melakukan perubahan sesuai kebutuhan organisasi.

Menurut perusahaan konsultan operational excellence PT SSCX International (SSCX), ketika ide-ide perubahan adalah tentang meningkatkan pekerjaan di area kerja masing-masing maka nilai dari perubahan tersebut bisa dilihat karyawan dan dengan sendirinya mereka akan menciptakan keyakinan bahwa perubahan tersebut memang benar perlu dilakukan.

Setelah keyakinan tersebut ada, kesediaan untuk melibatkan diri dalam program improvement pun akan muncul dengan sendirinya. Lalu apa yang harus dilakukan oleh pemimpin untuk menciptakan keyakinan tersebut?

Pertama, adalah menempatkan orang di tempat atau peran yang tepat kemudian bantu mereka untuk bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri.

Kedua, membekali mereka dengan metode dan teknik untuk melakukan improvement yang benar melalui pelatihan berkualitas sehingga mereka tidak memiliki hambatan yang berarti ketika melangsungkan perubahan.

Ketiga, dorong mereka untuk mampu mengidentifikasi masalah dan menciptakan peluang untuk perbaikan. Beri kesempatan mereka untuk terlibat dalam pekerjaan yang berarti dan pastikan mereka tahu bahwa mereka turut berkontribusi dalam mencapai misi perusahaan.

Baca juga  Sulit Membuat Laporan Proyek Improvement? Ini Solusinya

Keempat, berikan umpan balik. Jadwalkan pertemuan rutin, libatkan semua orang dalam diskusi untuk menemukan solusi terbaik. Buka saluran komunikasi yang transparan agar semua anggota tim aktif terlibat dan jika ada koreksi maka bisa segera dilakuan dengan cepat.

Lebih lanjut, sediakan wadah sehingga semangat dan aktivitas improvement di perusahaan terus menyala termasuk di dalamnya adalah sistem kompetisi dan rewards. Langkah-langkah ini efektif untuk organisasi yang menggunakan pendekatan bottom-up untuk mencapai operational excellence di perusahaan.