PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mengumumkan kenaikan Corporate Credit Outlook S&P Global tahun 2022 dari “B+/outlook Stabil” menjadi “B+/outlook Positif”. Kenaikan outlook dari Stabil menjadi Positif seiring dengan prospek peningkatan bisnis ANTAM melalui rencana pengembangan hilirisasi Perusahaan.

“Peningkatan outlook sejalan pula dengan strategi keberlanjutan ANTAM dalam penjualan bijih nikel di pasar domestik seiring dengan permintaan bijih nikel di pasar domestik yang diproyeksikan akan semakin meningkat sejalan dengan pengembangan hilirisasi nikel di Indonesia,” tulis Faisal Alkadrie, Sekretaris Perusahaan ANTAM dalam siaran press nya.

Selain itu, peningkatan harga komoditas utama ANTAM di tengah tekanan kondisi ekonomi global dan kemampuan ANTAM dalam mengimbangi kenaikan biaya bahan bakar turut mendukung kenaikan outlook Perusahaan.

Sepanjang Triwulan Pertama tahun 2022 (1Q22), ANTAM mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid yang tercermin dari capaian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 1Q22 sebesar Rp2,54 triliun, tumbuh 105% dibandingkan capaian EBITDA pada Triwulan Pertama Tahun 2021 (1Q21) sebesar Rp1,24 triliun.

Pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada 1Q22 tercermin pada capaian laba kotor sebesar Rp2,45 triliun, tumbuh 51% dari capaian laba kotor pada 1Q21 sebesar Rp1,63 triliun. Sementara itu capaian laba usaha Perusahaan pada 1Q22 tercatat sebesar Rp1,62 triliun, tumbuh 104% dibandingkan 1Q21 sebesar Rp793,89 miliar.

Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan 1Q22 ANTAM sebesar Rp1,47 triliun, naik 132% dari laba tahun berjalan pada 1Q21 sebesar Rp630,38 miliar. Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTAM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit.

Pada tahun 2022, ANTAM menargetkan pertumbuhan produksi dan penjualan komoditas utama Perusahaan sejalan dengan strategi ANTAM untuk meningkatkan utilisasi operasi tambang dan pabrik pengolahan serta ekspektasi peningkatan jangkauan pemasaran komoditas. Selain optimalisasi dalam aspek produksi dan penjualan, Perusahaan berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat.

Baca juga  OPEXCON24: Gain an Edge with Insights from Indonesia’s Leading Companies, Register Now!