Penggunaan tool control chart akan membantu anda menghemat waktu dan uang, dengan membuat anda fokus hanya kepada perubahan-perubahan yang mengindikasikan masalah stabilitas yang serius pada proses anda. Perangkat lunak Minitab secara standar menggunakan semua data pada control chart untuk menghitung control limit. Garis-garis yang nampak pada gambar menandai batasan-batasan diantara proses in-control dan proses out-of-control.
Namun, kadang kala, menggunakan seluruh data bukanlah pilihan terbaik.
Kapan saya harus menetapkan control limit?
Angka-angka ekstrim atau periode dimana ketidak-stabilan yang signifikan terjadi dapat memberikan pengaruh yang tidak semestinya terhadap control limit (batas kontrol). Hasilnya, grafik yang terbentuk seringkali tidak mengidentifikasi sebuah proses out-of-control. Berikut adalah tiga kasus dimana anda bisa menetapkan control limit anda sendiri:
HISTORICAL VALUE YANG TELAH DITETAPKAN
Anda tentu sudah mengetahui parameter-parameter yang ada dalam proses yang telah berjalan lama, ketika proses tersebut berada dalam kontrol. Begitu juga jika anda telah mengetahui angka-angka tersebut melalui control chart yang sebelumnya dibuat dalam periode stabil. Jika anda mengetahui parameter-parameter ini, anda bisa memilih untuk menggunakannya, alih-alih parameter yang didapat dari data yang ada pada grafik.
Sebagai contoh, pada grafik diatas, pengukuran yang telah dilakukan selama bertahun-tahun telah menunjukkan rata-rata (mean) lebar potongan kayu dalam proses milling adalah 3,5” dengan standar deviasi 0,04”. Maka, angka-angka tersebutlah yang digunakan untuk membuat control limit. Limit atau batasan yang terstandar (berdasarkan data sampel) akan luput dari poin out-of-control dalam grafik ini.
PERIODE INSTABILITAS YANG DIKETAHUI
Jika anda mengetahui sub-grup tertentu yang merefleksikan ketidaknormalan sementara dalam proses, anda bisa mengabaikannya ketika menghitung control limit. Jika tidak, sensitivitas control chart anda akan menurun. Intinya, jika control chart masih bisa mendeteksi data-data ekstrem, anda bisa mengabaikan kasus-kasus instabilitas yang tidak signifikan.
Pada grafik diatas, poin empat dan lima merepresentasikan pengukuran berat yang yang diambil pada proses pengisian produk sereal sarapan, ketika stuck control mengakibatkan kotak-kotak terisi terlalu penuh. Ketika membuat grafik, dalam menetapkan control limit, angka-angka ekstrim semacam itu tidak dipertimbangkan. Dengan demikian, batasan kontrol tidak merefleksikan rentang angka yang lebih kecil dibandingkan poin-poin lainnya.
KETIKA STABILITAS TERCAPAI
Ketika proses telah stabil, anda bisa menetapkan control limit sehingga batasan tersebut tidak akan berubah, bahkan ketika anda mengabungkan data-data baru dalam grafik yang dibuat. Hal ini akan membantu mengingatkan anda lebih dini akan perubahan proses yang bertahap.
Pada grafik diatas, setelah anda memonitor cacat (defect) yang terjadi selama proses casting dalam waktu tertentu, anda merasa yakin bahwa proses telah stabil. Anda lalu memutuskan untuk membekukan control limit untuk memastikan batasan tersebut tidak kabur saat anda memasukkan data-data baru.
Perlu dicatat bahwa control limit tidak sama dengan specification limit (batasan spesifikasi). Specification limit mengindikasikan bagaimana anda akan mengatur kinerja proses. Control limit dibuat berbasis data aktual dan menindikasikan poin-poin out-of-control.
Ingat, proses dapat mencapai kestabilan, namun tidak berjalan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Pastikan stabilitas proses dahulu sebelum menangani perbaikan proses lainnya.
Menetapkan Control Limit dengan Minitab
Ada dua metode sederhana yang digunakan dalam menetapkan control limit: parameter dan estimasi. Pilihannya tergantung kepada tujuan anda menetapkan control limit tersebut.
PARAMETER
Untuk membuat control limit berdasarkan angka-angka historikal, tetapkan spesifikasi parameter yang digunakan untuk menghitung batasan (umumnya nilai mean dan standar deviasi).
Anggaplah anda memonitor berat isi pada saat pengisian di lini bottling dengan grafik Xbar-R. Mean dan standar deviasi proses ini telah ditetapkan sebelumnya, maka anda bisa menggunakan angka-angka tersebut.
1. Pada dialog box control chart, pilih Xbar-R Options > Parameters.
2. Pada Mean, ketik 0.92.
3. Pada Standard Deviation, ketik 0.01385.
4. Klik OK pada setiap dialog box.
ESTIMASI
Metode estimasi dilakukan dengan membekukan control limit setelah menetapkan poin pasti atau mengeluarkan data eksternal dari perhitungan control limit telah terpenuhi dengan cara yang sama: anda tinggal memasukkan atau mengeluarkan sub-grup yang diinginkan (atau observasi terpisah, dalam kasus grafik terpisah) dari perhitungan.
Anggap saja anda memonitor rata-rata kesuksesan sales call di call center dengan P Chart. Karena ini adalah proses baru, anda bisa mengabaikan observasi terhadap tiga sub-grup ketika menghitung control limit. Operator belum terbiasa dengan skrip yang baru, dan anda paham bahwa proses tidak stabil.
1. Pada dialog box control chart, pilih P Chart Options Estimate.
2. Dari dropdown list yang ada, pilih Omit the following subgroups when estimating parameters.
3. Ketik 1:3
4. Pilih OK di setiap dialog box.
Menggunakan Control Chart Optimization
Ketika anda ingin menginvestigasi stabilitas sebuah proses baru, metode standar dari Minitab untuk menentukan control limit pada sebuah control chart bisa menjadi pilihan awal yang baik. Namun proses monitoring bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan hanya sekali saja. Monitoring adalah proses tersendiri yang harus dilakukan secara berkelanjutan. Ketika anda sudah mulai terbiasa dengan proses anda, mengatur cho control limit adalah bagian penting dari upaya menjaga stabilitas proses.***
Jika anda memiliki pertanyaan mengenai Minitab, silahkan hubungi kami: craharta@minitab.com.au