Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendapat pengakuan atas komitmen dalam mengurangi emisi karbon seiring dengan diraihnya akreditasi Mapping pada program Airport Carbon Accreditation yang diinisiasikan oleh Airport Council International (ACI).

Akreditasi lingkungan ini, sekaligus menjadikan Bandara Soetta menjadi bandara pertama dan satu-satunya di Indonesia yang meraih akreditasi tersebut. Setelah tahap Mapping tersebut, Bandara Soekarno-Hatta akan melanjutkan tahap berikutnya yakni Reduction, lalu Optimisation, dan terakhir adalah Neutrality.

Pada tahap Mapping, PT Angkasa Pura II (Persero) bersama pihak independen bersertifikasi yakni TUV Rheinland China melakukan pemetaan jejak karbon atau carbon footprint di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk mengetahui seberapa banyak emisi karbon dan berasal dari kegiatan apa saja.

“Setelah itu, kami dapat menentukan strategi dalam mereduksi emisi karbon guna meraih akreditasi Reduction dalam beberapa waktu ke depan,” jelas Direktur Utama PT AP II Tri S. Sunoko, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/10/2015) seperti dikutip Kompas.com.

Hasil Mapping terhadap carbon footprint, diketahui volume emisi karbon di bandara tersibuk di Indonesia itu sebanyak 137.145 ton di mana antara lain berasal dari konsumsi listrik, BBM, gas, aktivitas yang tidak dapat dikendalikan operator bandara, dan sebagainya.

AP II menargetkan dapat mengurangi 25 persen emisi karbon, sehingga dapat meraih akreditasi Reduction. Implementasi program Airport Carbon Accreditation merupakan langkah nyata AP II terhadap kepedulian pada lingkungan.

Tri Sunoko berharap, langkah ini diikuti oleh bandara-bandara lain di Indonesia demi lingkungan yang lebih baik. Saat ini tercatat sebanyak 36 bandara di seluruh dunia yang berhasil meraih akreditasi Mapping, sementara itu di tingkat Asia Tenggara hanya ada lima bandara, dimana empat bandara berasal dari Thailand dan satu bandara dari Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga  OPEXCON, Kompetisi yang Jurinya Selalu Dinanti Peserta

Untuk tahap Reduction, hanya satu bandara di Thailand yang meraih akreditasi tersebut. Sementara itu, belum ada satu pun bandara asal Asia Tenggara yang meraih akreditasi Optimisation dan Neutrality.***

Sumber: Kompas.com