Efisiensi Bukan Berarti Pangkas Kepala

Saat perusahaan menghadapi tekanan biaya, solusi instan sering kali adalah satu: PHK. Padahal, ini adalah solusi yang mahal dalam jangka panjang—secara moral, sosial, dan bahkan finansial.

Lean thinking justru menawarkan pendekatan yang jauh lebih sehat:
Potong waste, bukan potong orang.

Apa Itu Efisiensi yang Sesungguhnya?

Efisiensi bukan soal kerja lebih cepat atau bayar lebih murah. Tapi soal menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai, sehingga energi, waktu, dan biaya difokuskan hanya untuk hal yang memang dibayar oleh pelanggan.

Kalau kita bisa hasilkan output yang sama (atau lebih)
dengan tenaga dan biaya yang lebih stabil—itulah efisiensi sejati.

Di Mana Saja Sumber Biaya Tersembunyi?

  1. Overprocessing – Langkah kerja yang tidak perlu tapi jadi kebiasaan.
  2. Waiting time – Barang atau orang menganggur menunggu giliran.
  3. Defect – Ulang kerja karena salah pertama kali.
  4. Motion – Gerakan tidak efisien: bolak-balik, bongkok, nyari alat.
  5. Inventory berlebih – Produksi yang menumpuk tanpa permintaan.

Potensi penghematan ini sangat besar—dan sering tidak terlihat di laporan keuangan.

Strategi Cost Down Tanpa PHK

  • Lakukan 5S dan mapping waste secara menyeluruh
    → Mulai dari lantai produksi, lalu ke area administrasi.
  • Libatkan tim lapangan cari ide Kaizen sederhana
    → Bukan lewat rapat besar, tapi lewat observasi dan percobaan kecil.
  • Visualisasi biaya dan pemborosan
    → Biaya listrik, overtime, downtime—semua ditampilkan harian.
  • Review proses approval dan pengadaan
    → Banyak biaya hilang di “waktu tunggu” administratif.

Efisiensi yang Bertahan Lama Butuh Budaya, Bukan Tindakan Darurat

Memang lebih cepat memotong anggaran SDM. Tapi itu hanya solusi jangka pendek. Perusahaan hebat mencari akar pemborosan, memperbaiki proses, dan menciptakan efisiensi yang berkelanjutan tanpa mengorbankan manusia.

Karena di Lean, karyawan bukan biaya—mereka aset.

Artikel ini merupakan pengembangan dari e-book “Belajar Lean” karya Riyantono Anwar (2015)

Baca juga  Muter-Muter, Nunduk, Bongkok: Sinyal Ada Waste!