Menggunakan design thinking sebagai cara baru untuk memecahkan masalah akan membawa organisasi Anda menjadi agile.
Design Thinking menjadi sangat populer dan semakin penting digunakan untuk menghasilkan solusi baru atas perubahan yang terus terjadi di sepanjang masa. Psikolog dan sosiolog Amerika, Herbert Simon dalam The Sciences of the Artificial mengenalkan kata design sebagai problem solving. Organisasi harus menemukan perbedaan antara keadaan yang ada dan keadaan yang diinginkan dan kemudian menemukan jalan untuk “mengubah” keadaan yang ada menjadi yang disukai. Hal ini mungkin karena dengan design thinking kita bisa menghasilkan solusi atas masalah yang ada menggunakan proses tersistematis dan kreatif berdasarkan wawasan mendalam tentang keinginan dan kebutuhan pengguna.
Dari Empati Lahir Solusi
Design thinking akan membuat kita mampu berempati terhadap pengguna layanan/ produk kita, dari rasa empati ini kita berangkat untuk memahami kebutuhan mereka dan kemudian mengembangkan konsep solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Melihat kebelakang, pada tahun 2009 Airbnb mengalami masa sulit. Sam Somashekar dalam artikelnya yang dirilis Forbes mengatakan pendapatan yang tertahan membuat bisnis Airbnb terancam tutup. Mencari jalan keluar, tiga pendiri mereka saat itu pun melakukan penyelidikan, dalam penyelidikan tersebut mereka menemukan bahwa daftar foto yang dibagikan oleh tuan rumah (penyedia kamar) di web terlihat buruk karena pengaruh foto yang berkualitas rendah. Mereka kemudian memutuskan pergi ke New York, menyewa kamera, menghabiskan waktu dengan pelanggan, mendaftar properti dan mengganti fotografi amatir dengan gambar beresolusi tinggi yang bagus. Dalam seminggu, pendapatan mingguan Airbnb berlipat ganda dan menjadi awal dari ketenaran bisnis mereka.
Pemikiran tradisional umumnya tim hanya akan bertukar pikiran tentang ide-ide baru dan menganalisa informasi untuk menghasilkan solusi yang sedang dihadapi. Sebaliknya, design thinking melakukan pendekatan ke luar untuk menyelesaikan masalah bisnis mereka. Pengambilan solusi dimulai dari empati terhadap pengguna, sehingga terkumpul wawasan yang dapat mendefinisikan kebutuhan dengan jelas. Selanjutnya untuk mendapatkan solusi paling efektif, seluruh proses dalam design thinking pun dibangun dengan cara yang fleksibel dan berulang.
Belajar Metode Problem Solving – Design Thinking
Design thinking adalah metode problem solving yang fokus pada empati pelanggan. Metode ini juga akan menjadi strategi bisnis untuk tetap relevan dan diinginkan pelanggan.
Untuk membangun inovasi yang sukses, kita harus mampu berempati terhadap pengguna layanan/ produk kita, dari rasa empati inilah kita berangkat untuk memahami kebutuhan mereka dan kemudian mengembangkan konsep solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Makin penasaran dengan cara membangun solusi dengan Design Thinking, yuk! dengar langsung penjelasan COO kami, Rifki Rizal Derrian di SSCX Webinar Design Thinking, 5 Juli 2021, daftar sekarang di http://bit.ly/SSCXWebinar-050721