
Exxon Mobil sabet posisi puncak dalam daftar perusahaan terbesar di Amerika Serikat, versi Fortune Magazine. Perusahaan perminyakan tersebut mengalahkan Walmart (dengan revenue US$446.950 miliar) dan rival sesama perusahaan minyak, Chevron, yang menempati tempat ketiga dengan revenue US$245.621 miliar. Exxon naik peringkat dari posisi ke-2 yang diraih pada tahun 2011 lalu.
Perusahaan yang dipimpin Rex W. Tillerson ini memang mengalami peningkatan luar biasa sepanjang tahun 2011. Sahamnya naik 20 persen dan keuntungan yang didapat melonjak sebanyak 35 persen atau US$41 miliar. Revenue melompat ke angka 28 persen atau US$452,9 miliar, yang membuat Exxon meraih posisi pertama dalam daftar Fortune 500.
Exxon jelas diuntungkan oleh naiknya harga minyak mentah dunia, khususnya pada kuartal terakhir 2011. Namun perusahaan tersebut juga telah memposisikan diri dengan baik dalam memanfaatkan cara terbaru yang kontroversial untuk mengambil sumber daya energi, yaitu Fracking. Fracking atau Hydraulic Fracturing adalah proses pengeboran dengan menyuntikkan cairan yang terdiri atas air dan bahan kimia kedalam tanah, dengan tekanan tinggi dengan tujuan membuat patahan dan menghancurkan bebatuan untuk membebaskan gas yang terperangkap di dalam bumi.
Exxon kini memproduksi gas sama banyaknya dengan produksi minyaknya. Mereka mendapatkan kontrak pembelian dari XTO Energy pada tahun 2010 sebesar US$35 miliar. CEO Rex Tillerson mengatakan kepada Fortune bahwa saat ini permintaan di sektor energi dunia kemungkinan akan naik pada dekade mendatang, khususnya untuk shale gas.
Sumber: http://money.cnn.com; Fortune Magazine