Ketika kita berbicara tentang manufaktur, kita perlu mempertimbangkan bahwa teknologi sangat penting dalam industri ini. Dalam banyak kasus, teknologi mengambil alih pekerjaan yang biasa dilakukan oleh tenaga manusia. Tren ini membuat kualitas pengelolaan menjadi lebih penting, karena kita menghilangkan kemampuan manusia untuk mengendalikan kualitas itu.

Sudah tidak zamannya lagi membuat departemen “Quality Control” sebagai akhir jalur manufaktur, di mana hanya di bagian itulah tim pekerja memeriksa cacat produksi atau kekurangannya. Sejak adanya otomatisasi, kita perlu menerapkan “quality control” dalam setiap langkah proses pembuatan, sehingga jika ditemukan sebuah masalah dalam produksi, kita tidak kewalahan menanganinya. Memang hal ini berarti Anda sedikit mengorbankan waktu atau kecepatan, namun organisasi yang lebih mengorbankan kualitas demi kecepatan, tentu akan lebih berbahaya.

Operational Excellence adalah bagian dari pola pikir, bukan metodologi. Ini adalah pencarian tanpa henti untuk menemukan cara meningkatkan kinerja dan profitabilitas. Menemukan uang dan meningkatkan kinerja di area yang biasanya tidak terlihat oleh perusahaan.

Masa depan keunggulan operasional manufaktur bukanlah sekadar kata-kata seperti produktivitas, efisiensi, dan standarisasi saja. Tetapi lebih akan menjadi konsep seperti pertumbuhan, inovasi, dan penyesuaian. Karena seperti yang kita bisa lihat saat ini, dunia berubah dengan cepat daripada sebelumnya, dan industri manufaktur perlu mengimbanginya.

Dalam perusahaan manufaktur, ada beberapa karakteristik untuk mencapai sukses:

1. Integrasi mulus antara berbagai elemen supply chain. Produk dapat dilacak sepanjang jalan dari tahap bahan mentah sampai berada di tangan konsumen

2. Penjualan, pemasaran, dan penelitian dan pengembangan terkait erat dengan proses manufaktur. Ini memastikan keselarasan antara apa yang sedang dikembangkan, apa yang diproduksi, dan apa yang dijual kepada pelanggan.

Baca juga  Mengenal Self-Improvement, Sang Peningkat Kualitas Hidup

3. Pengelolaan yang baik saat proses inovasi dan peluncuran produk. Produk diluncurkan tepat waktu, dengan melibatkan semua departemen yang sesuai dalam organisasi, dan selalu ada cara yang baik untuk mengelola gagasan baru dan menerapkannya agar memberi dampak yang besar.

4. Kolaborasi dengan pelanggan dan pemasok untuk memperbaiki hasilnya. Ini berarti bahwa mitra bisnis saling berbagi arahan yang strategis dan saling membantu untuk mencapainya. Ini juga mencakup pembagian data dan perkiraan permintaan untuk mengoptimalkan proses pembuatan.

5. Proses yang fokus pada pengoptimalan kecepatan. Tak selamanya cepat itu baik. Pemimpin yang baik tahu kapan harus mempercepat dan kapan harus melambat untuk mendapatkan hasil terbaik, dan mereka memiliki indikator tertentu yang membantu mereka melakukan hal intuitif tersebut.

Pada akhirnya, penting dalam perusahaan manufaktur untuk memastikan operasi dapat bertahan dengan penjualan. Jangan sampai organisasi terlalu berfokus pada cara meningkatkan penjualan, menarik pelanggan baru, dan memasuki pasar baru, namun terbebani dalam mencoba memenuhi semua target tersebut sehingga segalanya tidak berjalan optimal.