Bertanya bisa menjadi cara sederhana untuk memperbaiki diri. 

Menjadi pemimpin bukanlah perkara gampang. Selain  visioner, karisma juga dibutuhkan. Karena sejatinya karakter dan kemampuan adalah dua hal utama yang menjadi acuan karyawan dalam menilai pemimpinnya.

Beberapa orang sukses mengembangkan bisnis menggunakan kemampuan dan karismanya yang sungguh luar biasa. Tetapi tidak sedikit orang yang visioner dan karismatik berubah menjadi pemimpin yang mengerikan. Sebenarnya ini bukan hal yang sulit dikoreksi, tetapi ada satu masalah yang tidak pernah mereka sadari yaitu memiliki pemikiran bahwa “dia pemimpin yang hebat”.

Ketika seseorang berpikir dirinya hebat. Maka dengan mudah akan mengatakan “lihat apa yang sudah kubuat!” kepada orang lain, dan jika berbicara bisnis mereka akan meyakini bahwa kemajuan bisnisnya tidak lepas dari perannya, jadi secara tidak langsung berkata bahwa kerja keras dan komitmen orang-orang di sekitarnya tidak memiliki andil.

Inilah yang kita sebut pemimpin yang memiliki blind spot, pemimpin tipe ini memiliki dunia dengan versi yang berbeda dari versi timnya. Dia tidak melihat apa yang dilihat oleh orang lain. Biasanya karena sering membaca buku kepemimpinan, kepercayaan diri terhadap kepemimpinannya sendiri menjadi semakin meningkat, karena di satu sisi dia tahu bahwa pengetahuannya tentang kepemimpinan jauh lebih banyak dibanding orang lain di sekitarnya. Padahal, pemahaman tentang kepemimpinan sangat berbeda dengan menjadi pemimpin yang baik.

Lalu bagaimana menghilangkan blind spot?

Kenapa disebut blind spot? Ya, karena Anda tidak dapat melihatnya.  Hanya ada satu cara untuk mengungkap blind spot : Tanyakan orang-orang di sekitar Anda!

Kedengarannya sederhana, tetapi ada masalah dan masalah itu adalah penyangkalan Anda yang sangat alami. Ketika seseorang memberi Anda umpan balik tentang blind spot, kemungkinan besar Anda akan bersikap defensif.

Baca juga  Mengapa Project Improvement Perlu di-Coaching?

Karena ketika menerima umpan balik, respons pertama manusia yang sangat alami adalah menilai umpan balik dan memutuskan untuk diri sendiri apakah akan setuju dengannya. Karena blind spot, penilaian Anda tidak akan sejalan dengan penilaian orang lain. Karena Anda tidak dapat melihat apa yang mereka lihat, Anda akan menyangkalnya dan menjadi defensif. Nah, jalan keluarnya hanya ada satu: percaya sepenuhnya. Anda harus berhenti menilai validitas umpan balik yang Anda terima.

Caranya, pilihlah sekelompok orang yang dapat melihat Anda dalam berbagai situasi dan beri mereka dua pertanyaan:

  1. Apa yang saya lakukan yang membantu saya, Anda, tim kita, dan organisasi berhasil?
  2. Apa yang saya lakukan sehingga menyulitkan saya, Anda, tim kita, dan organisasi untuk berhasil?

Tentu saja, jika Anda ingin jawaban jujur, maka katakan pada mereka bahwa mereka tidak akan dihukum atas jawaban yang mereka berikan. Ingat, jika Anda bersifat defensif Anda telah mengirim signal kepada semua orang untuk berkata baik, tidak jujur. dan itu tidak akan membantu Anda.

 

Sumber: Inc.com