Meskipun Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma sama-sama merupakan alat ukur untuk menguji peningkatan kualitas produk atau pelayanan pada perusahaan, namun perlu Anda ketahui mengapa cara kerja kedua sistem ini berbeda. Thomas Pyzdek, penulis buku “The Six Sigma Handbook” yang juga seorang konsultan implementasi Six Sigma, menjelaskan adanya perbedaan penting di antara keduanya.
TQM memberikan petunjuk secara umum dan diaplikasikan dalam kegiatan operasional sehari-hari. Dengan kata lain, TQM hanya memberikan petunjuk filosofis tentang menjaga dan meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas.
TQM berawal pada konsep Total Quality Control di tahun 1950 yang menunjukkan bahwa kualitas produk bisa ditingkatkan dengan cara memperpanjang jangkauan standar kualitas ke arah hulu, yaitu di area engineering dan purchasing. Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang muncul pada pelaksanaan Total Quality Control yaitu:
1. Lebih fokus pada kualitas, tanpa terlalu memperhatikan isu bisnis kritis lainnya.
2. Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yg sama.
3. Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja produk.
Sementara itu, Six Sigma dalam pelaksanaannya menunjukkan hal-hal menjadi yang menjadi solusi permasalahan di atas, antara lain:
1. Menggunakan isu biaya, cycle time dan isu bisnis lainnya sebagai bagian yg harus diperbaiki.
2. Six Sigma fokus pada penggunaan alat untuk mencapai hasil yg terukur.
3. Six sigma memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan. Kualitas hanyalah salah satu tujuan, dan tidak berdiri sendiri atau lepas dari tujuan bisnis lainnya.
4. Six sigma menciptakan agen perubahan (change agent) yg bukan bekerja di Quality Department. Green Belt adalah para operator yg bekerja pada proyek Six Sigma sambil mengerjakan tugasnya.
Beda Fokus dan Ruang Lingkup
Satu perbedaan antara kedua sistem terletak di daerah fokus mereka. TQM berkonsentrasi pada masing-masing departemen dan tujuan kuantitatif yang lebih spesifik, fokus utama TQM adalah kepuasan pelanggan. Sedangkan Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk menyempurnakan Total Quality Management, sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
Karena sifatnya yang bertujuan menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya, Six Sigma juga disebut sistem komprehensif yang memiliki strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, kemudian memiliki disiplin ilmu karena mengikuti model formal yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dan juga sering disebut alat (tools) karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya.
Bagaimana? Semakin mantap untuk mengimplementasikan Six Sigma pada perusahaan Anda? Kunjungi www.sscxinternational.com untuk mengatur jadwal presentasi dan konsultasi dari ahlinya.