Melihat film keren “Ford v. Ferrari” dari kacamata berpikir sistematis dan perbaikan proses.

Beberapa orang mungkin berpikir film ini tentang Ford Motor Company, yaitu bagaimana Henry Ford II bangkit untuk menciptakan kembali Ford Motor untuk membalas pesaingnya, Enzo Ferrari. Namun jika kita perhatikan lebih dalam, film yang dibintangi Matt Damon dan Christian Bale ini tidak hanya mengisahkan upaya kejam perusahaan dalam membangun mobil untuk mengalahkan Ferrari di Le Hours 24 Hours, balap paling bergengsi dan brutal di dunia tetapi juga memberikan banyak pelajaran penting bagi kita mulai dari pelajaran bisnis hingga persabahatan. 

3 Pelajaran Penting

Berikut adalah tiga pelajaran bisnis yang bisa kita pelajari dari “Ford v. Ferrari” :

Pelajaran 1: Jangan mengadopsi teknologi baru sampai Anda tahu masalah apa yang sedang Anda coba selesaikan.

Dalam balap, memahami hambatan aerodinamis adalah kunci. Semakin baik mobil menembus udara, semakin sedikit daya dan bahan bakar yang dibutuhkan. Mengoptimalkan aerodinamika juga dapat mencegah gaya angkat yang tidak diinginkan, meningkatkan stabilitas mobil ketika bergerak pada kecepatan tinggi. Untuk menguji aerodinamika prototipe GT40, awalnya Ford memasukkan komputer besar dan berat dengan sensor terpasang ke dalam mobil. Sementara Tim Shelby yang bertanggungjawab sebagai perancang mobil mengambil keluar komputer tersebut, menggantinya dengan proses sederhana yaitu dengan menempelkan senar ke permukaan mobil dan mengamati bagian luar mobil untuk melihat bagaimana udara melintas di sekitar kendaraan. Dalam kasus ini kita bisa lihat, kehadiran komputer di dalam mobil dapat mendistorsi kinerja sistem karena secara signifikan meningkatkan bobot mobil. Situasi inilah yang sering kita lihat saat ini, bagaimana suatu teknologi baru menghasilkan efek yang berlawanan dari apa yang diharapkan. Kasus nyatanya kita bisa lihat otomatisasi berlebihan di fasilitas Tesla, kesalahan teknologi nampaknya menjadi kesalahan yang akan terus diulangi oleh sebagian besar perusahaan.  

Baca juga  Frugal Living: Hidup Lebih Efisien, Bermakna, dan Berkelanjutan

Pelajaran 2 : Rampingkan sistem birokrasi 

Ketika bisnis semakin besar, banyak pemimpin perusahaan yang tertarik untuk memiliki kepala/ manajer di setiap departemen. Tentu, beberapa akan diperlukan tetapi jika komposisinya tidak tepat maka beberapa dari mereka akhirnya melakukan pekerjaan yang seharusnya harus Anda lakukan sendiri. Misal, mengambil keputusan bisnis. Ingat bahwa mereka juga ingin menjadi pemimpin berikutnya dengan kata lain mereka ingin segera menggantikan posisi Anda, jadi ada baiknya Anda memilih dengan bijak. Masalah yang lebih besar adalah bahwa mereka pada akhirnya membuat terlalu banyak protokol sehingga membuat progress pekerjaan bergerak lambat. 

Setiap orang memiliki kecenderungan untuk memilih kenyamanan sehingga bersikap anti inovasi atau membenci sesuatu hal yang baru. Sementara Anda tentu menginginkan tim yang bisa menghadapi tantangan yang jauh lebih besar, mengambil risiko yang besar, dan mampu membuat keputusan lebih cepat. Sementara birokrasi akan semakin kaku dan lambat ketika tim menjadi lebih besar. Dalam film ini, seandainya Ford II memberi kesempatan kepada Shelby untuk bertanggung jawab atas semua keputusan dan memberinya kebebasan penuh untuk membuat keputusan yang tepat sejak awal maka mereka akan mendapatkan lebih banyak kemenangan.

Pelajaran 3 : Selalu menyelaraskan tujuan dengan strategi 

Tidak ada cara instant dan sistem otomatis yang membawa Anda atau perusahaan Anda pada kesuksesan. Anda harus berusaha keras untuk memastikan kesuksesan Anda. Sebagai pemimpin perusahaan, Anda tidak hanya bekerja keras tetapi juga harus mampu mengelola banyak hal dan tentu harus memahami dimana batas kemampuan Anda. Mengenali batas bukan berarti menganggapnya sebagai kelemahan, tetapi ini lebih untuk mendorong perbaikan ke depan.

Anda harus mampu membuat pilihan dengan selalu mengingat tujuan akhir dan strategi Anda. Jelas, ini tidak akan menjadi proses yang mudah dan gampang. Ada begitu banyak tantangan dan pengorbanan yang harus dilalui, tidak terkecuali penolakan dari berbagai macam pihak. Untuk itu, Anda harus selalu mencari cara yang lebih baik untuk melakukan setiap pekerjaan Anda. Terdapat banyak persamaan antara dunia bisnis dan dunia balap, mulai dari pentingnya tim, modal yang dibutuhkan, investasi yang signifikan dalam teknologi, dan tujuan untuk menang. Oleh karena itu jika ada sesuatu yang memperlambat Anda, maka Anda akan kalah.

Baca juga  Lebih Rapi, Lebih Efisien! Kenali Budaya Jepang 5S!

Sumber : Medium, Forbes, Industryweek, MIT