Semua orang menggunakan Lean sebagai istilah pengurangan biaya, atau lebih kerennya lagi efisiensi. Setuju! Lean merupakan pendekatan yang proven dan kuat untuk meningkatkan produktivitas. Namun, masih banyak yang belum tahu bahwa Lean memiliki makna yang jauh lebih besar dari definisinya. Dan hari ini, tidak mengetahui dan tidak menggunakan tool yang proven berhasil ini adalah kerugian besar.
Tetapi ada satu kerumitan, Lean saat ini merupakan perpaduan antara dua konsep manajemen yang berbeda tetapi terdengar sama – Lean Manufacturing dan Lean Startup. Lean Manufacturing adalah sebuah metode dan sistem manajemen yang konsepnya diadaptasi dari Toyota Production System. Sementara Lean Startup adalah pendekatan yang terinspirasi oleh Lean Manufacturing, tetapi pengguna dan goalsnya berbeda. Berikut penjelasannya.
Lean Manufacturing
Lean manufacturing adalah ide, cara, gagasan, atau metode untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memaksimalkan value bagi pelanggan dengan menghapus pemborosan dalam sistem manufaktur, dan dilakukan secara terus-menerus (continuous improvement). Fokus utama dalam lean manufaturing adalah bagaimana menciptakan nilai tambah secara sempurna dengan zero waste. Metode ini diadopsi dari filosofi yang dikembangkan oleh Toyota yaitu “Toyota Production System” atau TPS. Dalam TPS dikenal 7 pemborosan (waste), yang terdiri dari pemborosan Transportation (Transportasi), Inventory (Persediaan), Motion (Gerak), Waiting (Menunggu), Over production (Produksi berlebih), Defect (Cacat/rusak), Over processing (Proses yang berlebih).
Lean juga menekankan pada apa yang disebut “sistem”, yaitu cara kerja tim secara keseluruhan. Hal ini untuk memastikan organisasi telah bekerja optimal di semua lini. Selain itu, dalam Lean kita harus menghormati bahwa orang-orang yang melakukan pekerjaan adalah orang-orang yang paling tahu bagaimana melakukannya (capable). Beri tim Anda apa yang mereka butuhkan untuk bekerja efektif kemudian percayakan mereka untuk melakukannya.
Lean Manufacturing juga membantu perusahaan untuk memperluas pangsa pasar. Kok bisa? Karena penerapan Lean Manufacturing selalu berpegang kepada empat kerangka yang disebut QCDS:
Q untuk Quality. Yaitu komitmen untuk memproduksi barang berkualitas tinggi secara konsisten.
C untuk Cost. Yaitu pengendalian terhadap biaya produksi dan operasional untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya yang efektif.
D untuk Delivery. Yaitu komitmen untuk melakukan pengiriman tepat waktu kepada pelanggan.
S untuk Service. Yaitu komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Kesalahpahaman yang sering terjadi adalah bahwa metode Lean hanya berlaku untuk perusahaan manufaktur. Faktanya, banyak konsep Lean Manufacturing yang bisa diterapkan dan relevan dengan industri lain. Karena Lean manufacturing bukanlah program pengurangan biaya ataupun pengurangan pegawai, melainkan cara berpikir dan bertindak untuk diterapkan pada seluruh organisasi, yaitu tentang bagaimana sebuah perusahaan menjalankan bisnisnya. Beberapa konsep tersebut diantaranya adalah Kanban, Gemba, Kaizen, Genchi-Genbutshu, Kakushin, dll. (Kita akan bahas ini di artikel lain).
Lean Startup
Lean Startup pertama kali dikenalkan oleh Eric Ries, seorang konsultan dan pengembang startup pada tahun 2008 lalu. Ries mencetuskan lean startup sebagai metode pengembangan bisnis dengan memperkenalkan “Validated Learning” ke dunia startup sebagai unit pengembangan proses bisnis untuk mengantisipasi ketidaksesuaian produk dengan perkembangan pasar. Ries sangat optimis bahwa elemen-elemen validated learning mampu menjawab kebuntuan dan kegagalan pengusaha startup merepresentasikan permintaan konsumen. Elemen-elemen Validated Learning antara lain Minimum Viable Product, Continous Deployment, Split Testing, Actionable Metrics, Pivot, Innovation Accounting dan Build-Measure-Learn. Kini popularitas lean startup sangat pesat, menyebar ke seluruh dunia bersamaan dengan sukses penjualan buku karangannya The Lean Startup: How Today’s Entrepreneurs Use Continuous Innovation to Create Radically Successful Businesses.
Perbedaan Lean Manufacturing dengan Lean Startup
Lean Manufacturing dan Lean Startup memiliki tujuan, aplikasi solusi, dan pengguna yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkatnya : Lean Manufacturing adalah bagaimana menjadi lebih baik (how to build better) melalui Continuous Improvement dan menghilangkan pemborosan, metode ini sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang menjalankan produksi massal, sementara Lean Startup adalah tentang menemukan apa yang harus dibangun (discovering what to build), dengan memanfaatkan siklus Build – Measure – Learn untuk menciptakan pengembangan, adapun metode ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan startup atau unit pengembangan produk yang ingin masuk di pasar baru.
Sumber: Shiftindonesia, Medium