Persaingan tak mesti dimaknai sebagai kompetisi, menjadi pemenang. Perusahaan yang visioner akan berfokus dengan kebutuhan pelanggan, tak sekadar berlomba mencuri perhatian pasar. Melihat celah, peluang bisnis yang bisa dikerjasamakan untuk memperoleh keuntungan.
Bekerja secara bersama-sama dengan berbagai perusahaan dengan kemiripan platform bisnis, bisa jadi membuka peluang memberikan keuntungan dagang. Bahkan perusahaan yang sebelumnya merupakan kompetitor bebuyutan, di era keterbukaan informasi sekarang, berpotensi menjadi rekan bisnis paling strategis. Era kolaborasi bisnis telah tiba, hanya perusahaan yang terbuka, beradaptasi dengan perubahan akan mampu bertahan.
Hal demikian dialami oleh perusahaan penyedia layanan transportasi Blue Bird dan Go-Jek yang berkolaborasi, beradaptasi dengan pasar yang kian kompetitif. Kedua perusahaan tersebut menerapkan sistem ride-sharing yang memungkinan pelanggan menggunakan aplikasi untuk mengakses layanan Blue Bird atau Go-Jek. Keuntungan yang bisa didapatkan pelanggan dari kolaborasi itu misalnya biaya menjadi lebih murah.
[cpm_adm id=”11945″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
Sistem ride-sharing menunjukkan kedua perusahaan memiliki visi bisnis yang relatif sama. Perlahan meninggalkan era persaingan bebas. Pun, masyarakat yang semakin tak terpisahkan dengan telepon pintar memperoleh solusi transportasi yang lebih efisien, sederhana dan murah. Berbeda dengan layanan jasa transportasi konvensional yang proses bisnisnya kurang efisien.
Meski demikian masih ada konsumen yang menggunakan layanan taksi konvensional dengan berbagai alasan. Bersaing secara diametral dengan sesama pebisnis nampaknya tak terlalu populer di era digital. Kolaborasi muncul sebagai jawaban, menjadi solusi pasar yang menginginkan kemudahan sesuai daya beli. []
[cpm_adm id=”12044″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]