Istilah industri 4.0 menjadi semakin populer saat ini. Ada banyak perusahaan yang meningkatkan minat dan mempercepat otomatisasi di organisasinya.

Industri 4.0 atau juga dikenal dengan revolusi industri keempat memiliki satu aspek penting yaitu penggunaan perangkat IoT (Internet of Things). Perangkat ini akan menjadi solusi komunikasi dari mesin ke mesin serta mampu memantau proses secara smart sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses. Yes! Ada begitu banyak manfaat industri 4.0, mulai dari aspek efisiensi hingga security. Tetapi belum semua perusahaan yang sudah masuk ke industri 4.0 menerima manfaat penuh tersebut. Dalam sebuah artikel yang dirilis Forbes mengatakan bahwa industri 4.0 terbagi dalam lima tahapan. Nah, apa saja tahapan tersebut? Simak penjelesan lengkapnya di bawah ini.

  1. Pemantauan jarak jauh

Tahap satu yaitu ketika perusahaan mampu melakukan pemantauan jarak jauh dan sudah memiliki dukungan proses internal yang kuat. Dalam tahap ini perusahaan tidak memiliki sistem kontrol untuk mengumpulkan data secara otomatis, jadi hanya sebatas pemantauan otomatis tetapi sistem data tidak otomatis.

2. Pemantauan jarak jauh secara real-time.

Pada tahap kedua ini, produsen sudah memasang perangkat sensor/ IoT ke dalam sistem manufaktur mereka untuk bisa sehingga bisa mengumpulkan dan mengamati data secara real time. Pada tahap ini, perusahaan telah mengambil kendali otomatis penuh atas data tetapi belum memanfaatkan data yang dikumpulkan. Sementara mereka sebenarnya dapat

menggunakan data yang mereka proses untuk membuat prediksi, keputusan, dan koreksi dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence.

3. Deteksi penyimpangan secara real-time.

Pada tahap ini, perusahaan telah mengumpukan sensor real time dan data dari perangkat IoT minimal satu tahun. Data yang cukup ini dapat digunakan untuk membuat pengaturan bisnis terkait deteksi penyimpangan. Pengaturan ini dibuat agar mereka bisa mendeteksi penyimpangan dalam proses dan menerima peringatan secara real time sehingga bisnis bisa mengatasi kesalahan dan pada akhirnya zero defect.

4. Perawatan prediktif atau predictive maintenance secara real-time

Pada tahap ini, perusahaan telah memasukkan teknologi AI dan teknologi otomasi secara penuh dan menyelesaikan tahapan sebelumnya untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan terjadinya kesalahan.

Baca juga  Mewujudkan Efisiensi Melalui Inisiatif Reduksi dan Kolaborasi

5. Pengambilan keputusan secara real-time

Pada tahap ini, perusahaan telah mencapai smart factory. Perusahaan telah memiliki sistem prediksi yang digerakkan AI di seluruh pabrik dan sistem telah bekerja secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Pada tahap ini tenaga manusia tidak banyak digunakan dalam proses produksi sehingga mereka bisa melakukan pekerjaan yang lebih menguntungkan seperti inovasi dan discovery.

Jadi, berada di tahap mana perusahaan Anda saat ini?

(sumber: Forbes)