Lean manufacturing menyediakan banyak tools untuk membantu kita meningkatkan proses produksi dan efisiensi. Dan inilah 5 daftar teratasnya.
Perlu diingat kembali bahwa tujuan utama Lean adalah untuk menemukan cara bekerja yang lebih baik, ini artinya kita bisa menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan upaya, waktu, dan sumber daya yang lebih sedikit. Tentu saja tujuan tersebut sangat mungkin dicapai, karena Lean sudah mempersiapkan sejumlah tools yang akan mengarahkan Anda ke tujuan tersebut seperti: Kaizen, 5S, Kanban, Value Stream Mapping, PDCA.
Kaizen
Kaizen atau perbaikan berkelanjutan adalah sebuah metode yang membantu Jepang membangun kembali negaranya setelah Perang Dunia Kedua. Kaizen mengajarkan setiap individu untuk bekerja dengan pengetahuan dan kemampuan terbaik mereka. Di dalam konsep organisasi, karyawan mulai dari operator hingga manajemen tingkat atas semua akan terlibat aktif di acara Kaizen. Melalui Kaizen, perbaikan akan datang dari setiap lini proses, mulai dari pengadaan, logistik, produksi, bahkan manajemen keuangan. Perubahan-perubahan simultan inilah yang kemudian mendorong peningkatan besar bagi organisasi utamanya dalam produktivitas dan efektivitas.
Poin penting dalam kaizen adalah pemberdayaan, artinya karyawan harus merasa diberdayakan sehingga mampu membuat ide atau saran perbaikan yang bisa ditindaklanjuti menjadi sebuah aksi perbaikan baik itu untuk pekerjaan mereka sendiri maupun departemen lainnya.
5S
5S memiliki tujuan utama untuk menciptakan area kerja yang lebih aman dan produktif. 5S mengubah mindset karyawan agar memiliki ownership terhadap area kerja masing-masing. Sehingga pada akhirnya akan menciptakan disiplin dan budaya dalam organisasi. Dengan implementasi 5S semua hal yang menyimpang dari standard akan terlihat jelas oleh siapapun.
Tool 5S terdiri dari beberapa langkah yang sistematis yang membantu organisasi menemukan dan menghilangkan masalah sebelum menjadi masalah besar (preventif). Karena langkahnya mudah, 5S pun menjadi andalan untuk memulai perjalanan transformasi dan disebut sebagai payung Lean.
5S merupakan akronim dari 5 kata dari bahasa Jepang yang dimulai dari huruf S: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Atau dalam bahasa Inggrisnya Sort, Set in order, Shine, Standardize, Sustain. Bagi beberapa orang 5S dikenal sebagai 5R: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Tujuan 5S atau 5R yaitu mengatur ruang kerja sehingga bisa menjadi lebih teratur. Teratur disini bukan hanya dilihat dari aspek estetikanya semata, namun keteraturan harus bisa memberi banyak keuntungan dalam peningkatan efisiensi dan keunggulan proses. Untuk itu, program 5S harus melibat orang-orang yang bertanggung jawab terhadap suatu proses, diantaranya pemilik proses, tim perawatan, manajer divisi, dan fasilitator.
VSM
Value Stream Mapping atau VSM adalah alat visual berupa peta aliran yang menampilkan gambar besar dari keseluruhan proses secara end-to-end mulai dari pelanggan memesan sampai terjadinya pengiriman barang. VSM bertujuan memperlihatkan semua peluang perbaikan dalam setiap proses dalam sebuah organisasi. Visual yang memberi daftar informasi ini membantu organisasi menganalisa proses dan mengukur apa saja yang terjadi di setiap tahap proses tersebut. Karena disajikan secara transparan, maka sumber pemborosan atau potensi pemborosan lebih mudah dikenali sehingga solusi atau perbaikan yang harus diprioritaskan menjadi jelas.
Meskipun terlihat sederhana, VSM adalah konsep yang sangat powerful untuk meningkatkan value organisasi Anda. Untuk mempermudah pembuatan VSM, Anda bisa melakukannya dalam tim dan melakukan interogasi proses langsung atau gemba di berbagai kondisi.
Kanban
Kanban atau papan penanda merupakan salah satu tool yang digunakan untuk menyusun jadwal produksi. Taiichi Ohno, sang pengagas, menyatakan bahwa Kanban adalah prasyarat tercapainya sistem manufaktur Just In Time. Sebelumnya, sistem Kanban menggunakan isyarat visual seperti kartu untuk menandai proses produksi namun di era teknologi sekarang kartu fisik sudah digantikan dengan perangkat lunak atau e-kanban.
Mengenalkan Kanban ke tempat kerja akan sangat membantu dalam hal efisiensi. Sistem ini akan memastikan kita hanya menghasilkan jumlah produk sesuai dengan permintaan pelanggan (kebutuhan aktual) sehingga kita bisa lebih mudah mengelola inventori dan mengurangi stok yang tidak dibutuhkan. Dengan demikian, produksi akan lebih efisien.
PDCA
PDCA adalah pendekatan yang terorganisir untuk melakukan proses pemecahan masalah dan peningkatan proses. Pendekatan yang terdiri dari empat langkah ini mendorong perubahan pola pikir, cara kerja, dan budaya baru di organisasi.
Mengutip lean.org, PDCA adalah dasar dari kaizen. Pemimpin menetapkan target kinerja yang terukur (Plan). Tim melaksanakan perbaikan (Do) untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Kemudian mereka mengukur (Check) perubahan untuk mengevaluasi kinerja terhadap target. Jika tim telah mencapai peningkatan yang terukur, selanjutnya adalah menstandarkan (Act) metode baru dengan memperbarui standar pekerjaan. Lalu jika implementasi Anda gagal mencapai target, Anda harus mencari tahu alasannya dan melakukan pengulangan siklus PDCA dengan rencana lain yaitu menemukan solusi baru atau lebih baik untuk mencapai tujuan Anda.