Lean manajemen nampaknya telah populer di dalam bisnis pengembangan teknologi, startup. Prinsip-prinsip manajemen ramping mulai diintroduksi oleh perusahaan startup untuk lebih efisien sekaligus tetap inovatif menciptakan produk. Sejumlah metode dikembangkan untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Eric Ries seorang entrepreneur Silicon Valley sekaligus konsultan, pekerja dan pengembang startup mencetuskan Lean Stratup sebagai metode efisiensi inovasi pada 2008 lalu. Di dalam bukunya “The Lean Startup, Ketika Inovasi Tanpa Henti menciptakan Kesuksesan Bisnis Secara Radikal” 2015 sebagai terjemahan The Lean Strartup terbitan Fletcher & Company 2011, mendedahkan sejumlah langkah radikal pengembangan inovasi bisnis startup.
Misalnya, di dalam buku tersebut, Eric Ries menjelaskan prinsip pengembangan proses bisnis melalui validated learning sebagai langkah antisipasi ketidaksesuaian produk dengan perkembangan pasar. Ia menggarisbawahi, seorang entrepreneur teknologi mesti mampu menyesuaikan rencana secara bertahap, detil. Jangan sampai seorang pengembang bisnis teknologi menciptakan terobosan yang tak menjadi kebutuhan pasar.
Di dalam tulisannya, penulis muncul sebagai sosok praktisi ketimbang akademisi. Tahapan metode efisiensi inovasi ia kembangkan dari kegagalan startup pertamanya. Pelajaran penting yang ia dapatkan, misalnya, proses bisnis startup sangat menguras tenaga dan waktu untuk peluncuran produk sehingga rentan gagal memahami target dan kebutuhan konsumen.
Ia yakin elemen-elemen validated learning mampu menjawab kebuntuan dan kegagalan pengusaha startup merepresentasikan permintaan konsumen. Elemen-elemen validated learning antara lain minimum viable product, continous deployment, split testing, actionable metrics, pivot, innovation accounting dan build-measure-learn.
Salah satu langkah efisiensi menghemat siklus waktu dalam pengembangan software adalah continuous deployment, sebuah proses pengkodean aplikasi yang secara cepat terpasang dalam produksi. Penulis mengaku jika di sejumlah perusahaan tempat ia bekerja berhasil memasang kode baru ke produksi 50 kali per hari.
The Lean Startup banyak mengulas langkah efisiensi inovasi dalam produksi. Eric Ries yakin manajemen lean mampu mengatasi krisis yang kerap membayangi pengembang startup terkait produk yang tak tepat sasaran. []