Sembilan perusahaan dalam tiga kategori industri (manufaktur, service, mining & energy) berhasil meraih penghargaan tertinggi, Gold achievement, di event Indonesia Operational Excellence Conference And Award 2016 (OPEXCON16) yang diselenggarakan Majalah SHIFT di JW Marriot Hotel, Selasa 11 Oktober 2016. OPEXCON merupakan bentuk apresiasi tertinggi capaian efisiensi produksi perusahaan di berbagai sektor industri. Tahun ini Majalah SHIFT sebagai operational excellence guide mengusung “Operational Excellence in Digital Era” sebagai tema OPEXCON.
Sekitar 150 perusahaan turut berpartisipasi menjadi peserta kompetisi, mendaftarkan berbagai perbaikan, project improvement andalan. “Perusahaan antusias mengikuti project competition, bersemangat saat mempresentasikan metode efisiensi industri yang selama ini mereka jalankan,” tutur Riyantono Anwar, salah seorang Committee OPEXCON. Sebanyak 21 finalis mempresentasikan metode efisiensi industri di hadapan Dewan Juri pertengahan September lalu.
Pilihan metode perbaikan proses sangat menentukan capaian efisiensi industri, operational excellence (opex). Lean Six Sigma, QCC, Kaizen, PDCA, VSM menjadi sejumlah metode opex yang dikompetisikan dan mendapat penilian Dewan Juri. Para Juri OPEXCON16 antara lain Ari Samadi dari ITB, Gembong Baskoro dari Swiss German University, Dion Dewa Barata dari Universitas Pembangunan Jaya.
“Banyak profile project improvement yang hebat tahun ini, saya rasa pemenang OPEXCON16 memang benar-benar yang terbaik, semoga semakin ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya,” ungkap Ari Samadi, Juri dari ITB. Perusahaan-perusahaan yang turut berpartisipasi sebagai peserta atau audience di OPEXCON16 adalah perusahaan swasta dan BUMN yang bergerak di berbagai sektor industri. OPEXCON and Award menjadi ajang networking dan benchmarking perusahaan, komunitas bisnis, berbagi pengalaman dan pengetahuan meningkatkan efisiensi industri.
Survei yang dilakukan Majalah Shift pada Mei 2016 tentang kesiapan sumberdaya manusia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sarat ekonomi digital, menunjukan 75 persen investasi perusahaan pada human capital. Nampaknya survei Majalah SHIFT sejalan dengan hasil survei global Caldwell Partners, konsultan bisnis internasional terhadap hampir seribu CEO di dunia pada 2014. Survei tersebut menunjukkan pentingnya human capital dalam strategi bisnis perusahaan, menjadi prioritas utama, diikuti oleh hubungan pelanggan, inovasi, operational excellence, serta brand dan reputasi korporasi.
Para ahli Manajemen Lean Six Sigma menegaskan pentingnya people (SDM) jika perusahaan ingin bertahan dalam kompetisi pasar ASEAN. Di dalam Manajemen Lean, people merupakan kemampuan atau semangat sumberdaya manusia melakukan perubahan, inovasi, improvement, problem solving dan leadership. Perusahaan yang memiliki sumberdaya manusia berinovasi tinggi akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Tak hanya nilai dan budaya perusahaan akan terpelihara dengan baik, kinerja finansial juga menjadi lebih bagus. []