Design Thinking menjadi sangat populer dan semakin penting digunakan untuk menghasilkan solusi baru atas perubahan yang terus terjadi di sepanjang masa.

Psikolog dan sosiolog Amerika, Herbert Simon dalam The Sciences of the Artificial mengenalkan kata design sebagai problem solving. Organisasi harus menemukan perbedaan antara keadaan yang ada dan keadaan yang diinginkan dan kemudian menemukan jalan untuk “mengubah” keadaan yang ada menjadi yang disukai. Hal ini mungkin karena dengan design thinking kita bisa menghasilkan solusi atas masalah yang ada menggunakan proses tersistematis dan kreatif berdasarkan wawasan mendalam tentang keinginan dan kebutuhan pengguna.

Definisi Design Thinking

1. Tim Brown (IDEO)
Tim Brown, adalah pelopor dalam Design Thinking, ia mendefinisikan konsep ini sebagai:
“A human-centered approach to innovation that integrates the needs of people, the possibilities of technology, and the requirements for business success.” Artinya, pendekatan inovasi yang berpusat pada manusia, menggabungkan kebutuhan pengguna, peluang teknologi, dan keberlanjutan bisnis untuk menciptakan solusi yang bermakna.

    2. David Kelley (Founder of IDEO and Stanford d.school)
    David Kelley menggambarkan Design Thinking sebagai:“A methodology that imbues the full spectrum of innovation activities with a human-centered design ethos.” Dengan kata lain, metode ini memberikan kerangka kerja inovasi yang berfokus pada manusia di setiap langkah proses kreatif.

    3. Jeanne Liedtka dan Tim Ogilvie
    Dalam buku Designing for Growth, Jeanne Liedtka dan Tim Ogilvie menjelaskan: “Design Thinking is a process for creating new and innovative ideas and solving problems by deeply understanding the user’s perspective.” Fokus utama pendekatan ini adalah menggali pemahaman mendalam tentang pengalaman pengguna untuk menciptakan solusi yang relevan.

    4. Roger Martin
    Roger Martin, dalam bukunya The Design of Business, mendefinisikan Design Thinking sebagai: “The ability to create a harmony between analytical and intuitive thinking to solve complex problems.” Pendekatan ini menggabungkan logika dan kreativitas untuk menghadirkan solusi yang praktis sekaligus inovatif.

    Baca juga  Mengapa Konsultan Lean Six Sigma Menjadi Investasi Penting bagi Bisnis?

    5. Klaus Krippendorff
    Klaus Krippendorff memandang Design Thinking sebagai: “A process to reconstruct the meanings of human interactions with the world and to create artifacts that align with those meanings.” Artinya, tidak hanya memecahkan masalah, tetapi juga menciptakan makna baru yang sesuai dengan kebutuhan manusia.

    Mengapa Penting?

    Lebih dari sekadar metode, Design Thinking adalah paradigma berpikir yang menjembatani analisis rasional dengan kreativitas intuitif. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan, merancang solusi berbasis kebutuhan manusia, dan membuka peluang baru dalam menciptakan nilai tambah.

    Di era modern yang penuh tantangan, Design Thinking membantu kita tidak hanya memecahkan masalah tetapi juga merancang masa depan yang lebih baik, berorientasi pada manusia, dan berkelanjutan. Inilah kekuatan Design Thinking: mengubah cara kita berpikir, bekerja, dan menciptakan solusi untuk dunia yang terus berkembang.