Sebelum proyek perbaikan diimplementasikan, sangat penting untuk melakukan assessment (penilaian) kondisi perusahaan terlebih dahulu. Assessment ini berfungsi sebagai alat diagnostik yang membantu Anda memahami kondisi saat ini dan menentukan peningkatan kinerja yang diharapkan. Selain itu, assessment ini juga menilai sejauh mana perilaku di dalam perusahaan mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan.

Manfaat Melakukan Assessment

  1. Menentukan Peningkatan Kinerja yang Diinginkan: Dengan melakukan penilaian, Anda bisa mengidentifikasi gap atau kekurangan dalam kinerja saat ini dan menentukan target peningkatan yang realistis dan terukur.
  2. Mengukur Dukungan Perilaku: Penilaian membantu mengukur sejauh mana perilaku karyawan mendukung pencapaian target perusahaan. Ini mencakup sikap, motivasi, dan kepatuhan terhadap prosedur yang ada.
  3. Mengidentifikasi Masalah: Assessment membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terlihat atau tidak terdeteksi sebelumnya, yang bisa menghambat pencapaian kinerja yang optimal.

Proyek Behavior Improvement

Assessment juga diperlukan dalam hal behavior improvement untuk mendukung proses improvement yang sukses. Menurut perusahaan konsultan operational excellence SSCX International, terdapat 3 pendekatan yang bisa kita manfaat untuk melakukan perbaikan dalam mencapai keunggil.

1. Kontrol

Pendekatan kontrol bertujuan untuk memastikan bahwa alat-alat kontrol dapat mengakomodir proses identifikasi masalah dan tindakan koreksi yang ada di lapangan. Ini melibatkan pengembangan dan penggunaan alat-alat yang dapat memantau dan mengukur kinerja secara real-time, sehingga masalah dapat segera diidentifikasi dan tindakan korektif dapat dilakukan dengan cepat.

2. Sistem Manajemen

Pendekatan ini menekankan pentingnya lancarnya komunikasi di setiap elemen manajemen yang berhubungan dengan:

  • Goal (Pencapaian Target): Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik yang ingin dicapai oleh perusahaan.
  • Perencanaan: Merencanakan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Eksekusi di Lapangan: Melaksanakan rencana dengan efektif dan efisien di lapangan.
  • Evaluasi: Melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai dan proses yang dilakukan.
  • Laporan: Melaporkan hasil evaluasi dan membuat rekomendasi perbaikan.
Baca juga  Dua Prinsip Melanggengkan Perbaikan di Perusahaan

3. Perilaku

Pendekatan perilaku penting untuk memastikan bahwa para pelaku di lapangan memahami (peduli) masalah yang ada dan dapat melakukan tindakan koreksi dengan baik. Ini melibatkan:

  • Kesadaran: Meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya kinerja yang baik dan dampaknya terhadap perusahaan.
  • Pelatihan: Memberikan pelatihan yang diperlukan agar karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melakukan tugas mereka dengan baik.
  • Motivasi: Memotivasi karyawan untuk terus berupaya melakukan yang terbaik dan berpartisipasi dalam proses continuous improvement.

Dengan sistem dan kontrol yang juga berjalan baik, diharapkan ke depannya para karyawan mampu melakukan continuous improvement secara mandiri. Implementasi yang sukses dari proyek behavior coaching ini akan berkontribusi pada peningkatan kinerja keseluruhan perusahaan dan membantu mencapai target yang telah ditetapkan.

Melakukan assessment sebelum mengimplementasikan proyek improvement adalah langkah krusial untuk memastikan keberhasilan. Dengan memahami kondisi awal perusahaan dan menentukan pendekatan yang tepat, Anda dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Jika Anda membutuhkan bantuan, SSCX International memiliki pengalaman yang cukup dalam melakukan assessment dan mengimplementasikan proyek behavior coaching dengan pendekatan-pendekatan yang telah terbukti efektif.