Investasi kepada sumber daya manusia, human capital, menjadi kunci sukses Mega Insurance dalam menerapkan continuous improvement. Keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Hal ini hanya dapat dicapai melalui pengembangan kapabilitas sumber daya manusia.

Karyawan adalah aset berharga yang mampu menggerakkan arah perusahaan. Regenerasi karyawan berkualitas sangat penting meraih pertumbuhan berkelanjutan dan continuous improvement.

Management Trainee (MT) merupakan program yang dibuat Mega Insurance untuk mencari dan menciptakan potensi sumber daya manusia terbaik. Individu yang mengikuti MT menjadi bagian tim untuk meningkatkan service excellence Asuransi Umum, Kesehatan dan Syariah. Melalui MT banyak proses bisnis yang bisa disimplifikasi.

Deddy Sardjito, Head of Human Resources Mega Insurance memaparkan bahwa program MT menggunakan metode Lean Six Sigma (LSS) untuk menciptakan perbaikan berkelanjutan.  Program MT di Mega Insurance didesain selama hampir satu tahun dengan melakukan benchmarking dengan perusahaan-perusahaan di luar dan dalam negeri. LSS digunakan sebagai best practice metode analisis dan problem solving dan mempercepat proses pembelajaran sampai pada tingkatan tertinggi pada Bloom’s taxonomy.

[cpm_adm id=”11334″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]LSS sebagai cara melakukan percepatan menguasai proses bisnis, mau tak mau orang akan belajar sampai tuntas. Pun, mempermudah mempelajari alur proses bisnis, melihat dan melakukan improvement. Rencana improvement akan dipresentasikan langsung ke Direksi sebelum rekrutan MT bergabung dan pada saat setelah mendapatkan training Lean Six Sigma.

Setiap peserta MT mengikuti kegiatan selama 24 bulan menjalankan proses belajar, on job training, penyelesaian proyek, pelatihan dan pembekalan dari Manajemen senior, serta evaluasi kinerja. Mega Insurance nampaknya mengincar generasi milenial yang digadang-gadang menjadi masa depan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Generasi yang lahir pada era 90an yang akrab dengan teknologi, selalu haus informasi dan pengetahuan baru.

Hal itu ditunjukkan dari para partisipan MT yang rata-rata kurang dari 27 tahun, lulusan S2 maksimal dua tahun dengan IPK minimal 3.3 dengan kemampuan berbahasa Inggris aktif lisan maupun tulisan. MT yang saat ini bergabung berasal Universitas yang berkualitas, misalnya saja UI, IPB, Unpad, ITB dan UGM.

Baca juga  Tidak perlu bingung, ini beda value add dengan value enabler

Mega Insurance sejak tahun 2004 berupaya membangun budaya perusahaan melalui corporate values.  H. Luman Siregar menekankan pentingnya MT melahirkan future leader, yang mengimplementasikan corporate values. “Kami ingin membentuk budaya yang berdasar pada corporate values dan MT menjadi strategi untuk menyiapkan generasi pemimpin masa depan, setiap angkatan MT dapat menghasilkan sampai dengan 15 orang sumber daya unggulan,” ungkap Lukman.

Skill teknis asuransi dan leadership menjadi keharusan. Sertifikasi AAAIK dan AAIK, LSS White Belt, Green Belt, Black Belt menjadi target prestasi karyawan unggulan, modal menjadi leader Mega Insurance. MT menjadi bagian succession planning perusahaan, menjawab tantangan dinamika bisnis asuransi.

Budaya Mega Insurance merupakan perpaduan dari nilai dan etika korporasi meliputi Professional, Respect, Innovation, Dignity, dan Excellence yang telah dibangun untuk menjadi budaya perusahaan.

Lukman mengakui pentingya sumber daya manusia menentukan keberlanjutan perusahaan. Sebelumnya pria yang mendedikasikan 43 tahun hidupnya di asurasi khususnya di bidang teknik (klaim, underwriting & reasuransi) & pernah bekerja di salah satu perusahaan asuransi swasta yang tak membina SDM dengan baik. Akibatnya, saat masyarakat dan pemerintah menuntut perubahan-perubahan mendasar dalam proses bisnis, perusahaan tak mampu memenuhi sehingga tak mampu bersaing. [] dikutip dari Majalah Shift edisi Juli 2016, Rubrik Business Profile.