Isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju santer diberitakan dalam beberapa waktu terakhir ini. Banyak pihak menebak, mengambil spekulasi terkait siapa yang akan didepak dan juga siapa yang akan dilantik.

Dari pemberitaan media, rencana reshuffle kabinet rencana dilangsungkan hari ini, Rabu (28/04) dengan bocoran akan ada dua orang yang akan dilantik dan satu nama akan kehilangan jabatan. Siapa mereka? lebih pastinya mari kita tunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo hari ini.

Dalam lingkup organisasi, resuffle atau pergantian jajaran eksekutif adalah hal yang lumrah dilakukan guna meningkatkan kinerja perusahaan. Pastinya tidak mudah untuk menemukan pemimpin yang capable dan memiliki karakter yang sesuai dengan perusahaan, diperlukan proses panjang. Disini perusahaan bisa merekrut pemimpin dengan mengidentifikasi calon potensial dari talent yang ada di perusahaan saat ini atau melakukan perekrutan eksternal.

Salah satu yang perlu dicatat bahwa menjaga proses seleksi dan rekrutmen tetap bersih dan rahasia akan membantu perusahaan mendapatkan kandidat terbaik. Selain kemampuan teknis, perusahaan juga harus menilai kandidat berdasarkan karakter mereka.

Kembali lagi karakter ini sangat penting bagi perkembangan bisnis, karakter yang tepat akan memberikan hasil yang cepat. Nah, karakter ini tentu sangat beragam, tetapi dalam melakukan penilaian kandidat perusahaan harus fokus pada tiga karakter utama berikut ini:

1.  Interaktif

Keberadaan seorang pemimpin sangat penting, pemimpin yang baik akan selalu mampu berinteraksi dengan pemimpin lain dalam perusahaan, termasuk ketua dewan.

2. Komunikatif.

Seorang kandidat pemimpin harus mampu berkomunikasi di depan publik dengan baik. Mampu berbicara tentang tren pasar tingkat tinggi, membahas strategi dengan para analis, serta mampu membahasakan sebuah konsep secara sederhana sebagai konsumsi publik.

Baca juga  Kunci Sukses Implementasi AI (2)

3. Mudah Bergaul

Seorang pemimpin harus mudah bergaul. Seorang pemimpin mesti bisa didekati dan bersedia mendengarkan orang lain, ketimbang mengikuti jalan pikirannya sendiri. Perusahaan mesti mendapatkan sosok yang rendah hati serta menyadari rencana suksesi perusahaan