“Pekerjaan kita akan lebih ringan dengan tim yang kuat, sehingga tim harus dikembangkan kompetensinya.”
Itulah jawaban Pandy Harianto, VP Supply Chain dari Soho Global Health Distribution ketika ditanya soal alasannya mengadakan pelatihan. Perusahaan yang juga dikenal dengan nama PT. Parit Padang Global (PPG) ini memang baru saja mengadakan pelatihan Supply Chain Management yang diikuti karyawan dari divisi Supply Chain yang dipimpin Pandy. Pelatihan yang difasilitasi SSCX International tersebut dikhususkan bagi para demand planner di divisi Supply Chain.
Bagi Pandy, pelatihan semacam itu sangat penting untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Ia menilai, timnya di demand planner merupakan titik awal dalam memastikan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan supply chain berjalan baik. “Para planner saya, mereka inilah yang akan menjadi hulunya dalam memastikan bahwa supply chain-nya itu berjalan dengan baik hingga ke ujung. Mereka perencananya, ” tutur Pandy.
Karena itulah, peningkatan kompetensi sumber daya manusia alias people development merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan kualitas supply chain yang berujung pada meningkatnya daya saing perusahaan.
“Dengan saya punya tim yang kuat di planning tujuannnya at the end adalah produk kita available di mana-mana, principal happy, stock management bagus, working capital bagus dan tentu saja ini akan meningkatkan competitive advantage perusahaan.”
Dalam upaya meningkatkan kompetensi, perusahaan cukup rutin mengadakan pelatihan internal. Namun menurut Pandy, pelatihan eksternal juga penting untuk mengimbangi dan memperoleh perspektif lain di luar perusahaan. Training akan diberikan bukan hanya kepada tim demand planning tetapi juga secara bertahap kepada bagian lainnya.
“Selama ini kita sudah mengadakan training-training internal, dari divisi Training dan lainnya. Saya berpikir ada baiknya kita juga undang konsultan dari luar untuk memberikan perspektif yang berbeda,” katanya.
“Kita mengharapkan bukan hanya training, tapi mereka (konsultan eksternal) bisa memberikan masukan yang bisa langsung diaplikasikan. Itulah yang saya senangi dari SSCX; mereka bantu kami untuk follow up, mereka peka dan mereka mau mendengarkan kami. Jadi, training-nya itu kita customize dan kita kemas sesuai kebutuhan kita dan mereka (SSCX) bantu memberi insight dan at the end apa yang harus dilakukan.”
Apalagi, menurut Pandy kondisi ekonomi yang saat ini tidak menentu memberikan tantangan tersendiri bagi perusahaan distributor. “Kita kan tahu, bahwa namanya distributor itu marginnya rendah. Dan setiap tahun, principal cenderung meng-adjust margin sementara biaya tidak turun. Akibatnya, kita harus bekerja lebih cerdik dalam operasional dengan margin yang sedemikian kecil, kita harus benar-benar efisien dan efektif.”
Namun demikian, Pandy juga menyebutkan bahwa dengan terus meningkatkan kompetensi bagi seluruh orang di dalam timnya, hal tersebut juga berdampak pada peningkatan produktivitas. “Saya melihat hasilnya juga bagus. Dan sekarang kita berhasil menurunkan working capital kita jauh lebih rendah dan menurunkan biaya supply chain di PPG.”
Karena bagi Pandy untuk mengembangkan orang-orang di dalam perusahaan, ia selalu berpikir pada dua hal. “Otak dan hati. Bagaimana kompetensi, pengetahuan mereka; lalu motivasi, sikap kerja dan budaya yang diharapkan dari mereka masing-masing. Itu dulu yang perlu kita kerjakan. Ketika itu sudah jalan, hasilnya juga pasti akan terlihat dengan sendirinya.”***RR