Pemerintah Indonesia telah memetakan strategi dan langkah prioritas guna menghadapi tantangan ekonomi di tahun depan, baik dari sisi internal maupun eksternal.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah telah memiliki tiga prioritas utama yang akan digeber di tahun ini, yaitu:

Pertama, meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui transformasi struktural untuk memperkuat permintaan domestik dan kinerja perdagangan internasional.

Kedua, menjaga stabilitas ekonomi makro dengan menjaga harga domestik dan nilai tukar pada tingkat yang stabil dan kompetitif.

Ketiga, meningkatkan inklusivitas dan ekonomi yang berkelanjutan. Adapun peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi menjadi fokus perhatian.

Strategi di atas diyakini Menko Perekonomian dapat menumbuhkan ekonomi Indonesia di kisaran angka 5,3%-5,6% pada tahun 2020. Angka tersebut terutama didukung oleh investasi yang diperkirakan akan meningkat sebesar 7,0%-7,4% dan ekspor yang juga naik di angka 5,5%-7,0%. Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan didukung oleh sektor industri yang akan meningkat antara 5,0%-5,5%. Sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 4,8%-5,0%, disertai penurunan tingkat kemiskinan di kisaran 8,5%-9,0%.

Kemudian terkait investasi, pemerintah akan berupaya mengoptimalkan sistem Online Single Submission (OSS), meningkatkan efektivitas Satuan Tugas Percepatan Investasi, Relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI), dan pengesahan sektor prioritas investasi.Selain itu, implementasi tax holiday dan super deduction tax serta pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri juga menjadi kebijakan andalan.


Sumber: setkab.go.id

Baca juga  Gemba Walk: 5 Pertanyaan yang Wajib Dibawa Saat Turun ke Lapangan