Dalam sebuah wawancara mantan CEO Apple, Steve Jobs, pada tahun 1990, ia menceritakan pertemuannya dengan seorang Quality Guru, Joseph M Juran. Bagi Jobs, Juran adalah orang yang benar-benar memiliki pemikiran mengesankan tentang kualitas.
Jobs memetik banyak pelajaran darinya dan berbagi tentang apa makna dari sebuah kualitas.
Kualitas = Proses yang Berulang
Lihat berbagai hal secara langsung dengan mata kepala sendiri sebagai proses yang berulang, kemudian mere-engineering proses tersebut.
[cpm_adm id=”10763″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
Menurut Jobs, sebagian besar produk berkualitas berhubungan dengan re-engineering, dan membuat proses tersebut menjadi jauh lebih efektif dengan cara menggabungkan, menghilangkan, atau membuat proses yang sudah efektif lebih kuat lagi.
Kualitas = The Ways of Doing Things
Apa yang kita lakukan? Mengapa kita melakukannya? Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan kuncinya.
Jobs mengatakan, “orang-orang yang bekerja di sebuah perusahaan adalah orang-orang yang cerdas. Mereka bukan “udang”.
Jika diberi kesempatan untuk mengubah dan memperbaiki, mereka akan melakukannya.
Mereka akan meningkatkan proses jika ada mekanisme yang membuat mereka melakukannya,”
Kualitas Produk ≠ Strategi Marketing
Anda tidak akan pernah melihat orang-orang Jepang mengaitkan kualitas dengan strategi marketing mereka. Menurut Jobs, hanya perusahaan-perusahaan Amerika yang melakukan hal tersebut.
Namun, jika Anda bertanya pada orang yang Anda temui di jalan, produk mana yang memiliki reputasi kualitas paling baik, mereka pasti akan menjawab produk Jepang lah yang terbaik. Mengapa? Karena pelanggan tidak menilai kualitas berdasarkan pemasaran atau seberapa banyak produk tersebut memenangkan penghargaan, tetapi berdasarkan pengalaman mereka sendiri menggunakan produk atau jasa tersebut.
“Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memulainya dari produk atau jasa yang kita buat, bukan dari departemen pemasaran,” cetus Jobs
Kualitas ≠ Hanya Sekadar Produk
Meskipun kualitas dimulai dari produk atau jasa yang kita buat, namun bukan berarti hanya sekedar tentang produk atau jasa saja. Kualitas juga berarti memiliki produk atau jasa yang tepat, mengetahui di mana saja pasar Anda, dan memiliki inovasi.
Kualitas ≠ Persetujuan Manajemen
Otoritas harus dipegang oleh orang yang melakukan pekerjaan untuk meningkatkan proses mereka sendiri, untuk melatih mereka bagaimana mengukur proses yang mereka lakukan, memahami proses mereka, dan jelas, untuk memperbaiki proses yang mereka lakukan.
[cpm_adm id=”11002″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]
“Mereka tidak seharusnya meminta persetujuan untuk sesuatu yang perlu mereka tingkatkan pada proses mereka,” kata Jobs.
Masalah Besarnya: Kita Lupa
“We’ve forgotten the basics,” cetus Jobs.
Kita telah melupakan hal-hal yang mendasar. Pembelajaran yang berharga dari orang Jepang adalah bukan karena mereka memiliki intelektual yang lebih tinggi, namun kita lah yang telah berada “di luar jalur” dari yang seharusnya.
Bagi Jobs, kita telah merasa makmur begitu lama, namun kita lupa berapa banyak pekerjaan yang dibutuhkan untuk benar-benar membangun dan mempertahankan hal-hal mendasar yang mendukung kemakmuran kita. ***