Transformasi digital menjadi opsi perusahaan untuk menyelesaikan sejumlah masalah konvensional dan membawa kemajuan bagi perusahaan. Ini juga menjadi strategi organisasi untuk cepat beradaptasi dan mengatasi perubahan yang terus berjalan.
Transformasi digital global diperkirakan akan mencapai USD 923,80 miliar pada tahun 2025 dengan Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (CAGR) sebesar 18 persen pada periode 2020 – 2025. Menurut IDC, 85% pembuat keputusan di perusahaan mengatakan hanya memiliki waktu dua tahun untuk membuat terobosan yang signifikan ke dalam transformasi digital atau mereka akan kalah oleh pesaing dan menderita kerugian finansial yang besar.
Ya, seperti kita tahu saat ini telah terjadi perubahan tren dalam pengalaman pelanggan setelah transformasi digital marak dilakukan. Perubahan ini mendorong perusahaan fokus dalam menciptakan solusi digital baik itu untuk kebutuhan karyawan internal maupun pelanggan.
Sebagai Masa Depan
Transformasi digital adalah masa depan dan perusahaan yang tidak merangkul teknologi bisa tertinggal. Berikut adalah sejumlah hasil riset yang mendukung transformasi digital, sebagaimana SHIFT Indonesia sarikan dari berbagai sumber:
- Dua pertiga CEO global akan mulai berfokus pada strategi digital untuk meningkatkan pengalaman pelanggan pada akhir 2019 – Seagate
- 34% perusahaan telah mengalami transformasi digital – Smart Insight
- 44% perusahaan telah menggunakan pendekatan digital untuk peningkatan pengalaman pelanggan – IDG
- 56% CEO mengatakan peningkatan digital telah menyebabkan pertumbuhan pendapatan – Gartner
- 75% konsumen lebih cenderung melakukan pembelian dari perusahaan yang mengetahui nama dan riwayat pembelian mereka dan merekomendasikan produk berdasarkan preferensi mereka – Accenture
- 20,4 miliar perangkat akan terhubung ke Internet of Things pada tahun 2020 – Vxchnge
- 34% perusahaan mengatakan mereka akan sepenuhnya mengadopsi transformasi digital dalam 12 bulan ke depan – Seagate
- 76% perusahaan berinvestasi dalam teknologi baru – Accenture
- 15% dari semua interaksi layanan pelanggan akan ditangani sepenuhnya oleh AI pada tahun 2021, meningkat 400% dari 2017 – Gartner
- 31% perusahaan telah berinvestasi dalam AI dalam upaya untuk maju dari kompetisi – Accenture
Era Disrupsi dan Pentingnya Transformasi Digital
Selain merasakan dampak pada industri, bisnis juga mengalami tantangan di internal karena adanya gangguan digital. Jika ingin tetap relevan, maka mereka tidak dapat terus melakukan apa yang selalu mereka lakukan secara monoton. Kita bisa lihat di Amerika Serikat, 88 persen perusahaan yang terdaftar pada Fortune 500 pada periode 1955-2017 bangkrut, mengalami merger, atau keluar daftar dengan sebab lain. Artinya, pendekatan yang metodis dan kaku tidak lagi efektif untuk menghadapi dunia yang berubah cepat, kemajuan teknologi yang sangat eksponensial, dan munculnya generasi karyawan baru yang menganut nilai dan harapan yang berbeda.
Setiap rencana bisnis sekarang tunduk pada beberapa faktor di luar kendali. Dengan kondisi saat ini, hampir mustahil untuk membayangkan masa depan industri dalam lima tahun ke depan. Satu-satunya prediksi yang masih memiliki akurasi adalah bahwa bisnis harus terus belajar untuk menyesuaikan diri, utamanya menghadapi pergeseran lanskap bisnis yang disebabkan oleh teknologi digital.
Namun, penting untuk diketahui bahwa transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga dipengaruhi oleh kesiapan Sumber Daya Manusia. Tim SDM memiliki andil yang sangat penting dalam menavigasi turbulensi yang terjadi selama proses transformasi berlangsung. Sebuah survei yang dilakukan oleh McLean & Company menemukan bahwa organisasi yang fokus pada pengembangan karyawan dan manajemen perubahan mengarah pada hasil yang positif. Organisasi yang berfokus pada manajemen perubahan, memperlengkapi para pemimpin untuk memimpin dalam lingkungan yang sangat agile dan mengembangkan kompetensi dan keterampilan baru yang spesifik karyawannya.