Pekerjaan “di masa depan” kini telah tiba, dalam laporan Future of Jobs 2020 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) disebutkan bahwa COVID-19 telah mengakibatkan pasar tenaga kerja berubah lebih cepat dari yang diperkirakan. Bahkan WEF memprediksi 85 juta pekerjaan akan terdisrupsi oleh teknologi di tahun 2025. Peran manusia di bidang entri data, akutansi, dan fungsi administrasi lainnya akan segera tergantikan seiring meningkatnya otomatisasi dan digitalisasi. Semakin menarik, karena lebih dari 80% eksekutif bisnis mengkonfirmasi akan mempercepat rencana untuk mendigitalkan proses kerja dan menerapkan teknologi baru.

Berbeda dengan sebelumnya, penciptaan lapangan kerja saat ini dalam kondisi melambat sementara dalam waktu bersamaan banyak lapangan pekerjaan yang hilang karena digantikan oleh teknologi. Menghadapi kondisi ini, WEF pun mengungkapkan bahwa setidaknya 50% pekerja akan membutuhkan pelatihan skill atau keterampilan seiring dengan meningkatnya teknologi.

10 Skill Paling Dibutuhkan di Tahun 2025

Critical thinking (pemikiran kritis) dan problem-solving (pemecahan masalah) menempati urutan teratas dalam daftar keterampilan yang diyakini semakin dibutuhkan dalam lima tahun ke depan. Dua keterampilan ini secara konsisten berada di daftar teratas sejak WEF merilis laporan pertamanya pada tahun 2016. Adapun temuan yang baru muncul dalam laporan ini adalah keterampilan dalam manajemen diri seperti pembelajaran aktif, ketahanan, toleransi stres, dan fleksibilitas.

Dilansir dari laman resmi WEF, berikut adalah 10 skill paling dibutuhkan dunia kerja di tahun 2025:

  1. Analytical thinking and innovation
  2. Active learning and learning strategies
  3. Complex problem-solving
  4. Critical thinking and analysis
  5. Creativity, originality and initiative
  6. Leadership and social influence
  7. Technology use, monitoring and control
  8. Technology design and programming
  9. Resilience, stress tolerance and flexibility
  10. Reasoning, problem-solving and ideation

Terlepas dari tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang, Klaus Schwab, ekonom sekaligus pendiri WEF, menyuarakan optimisme tentang masa depan pekerjaan. Selain membawa gangguan, teknologi juga akan memberikan peluang yang sama besar. Adapun kuncinya yaitu kita harus bisa menangkap peluang tersebut dan terus mempelajari keterampilan baru yang relevan.

Baca juga  Inilah Pelajaran yang Bisa Kita Ambil dari Pemecatan Shin Tae-yong

Sumber: WEF