Pertimbangan mengenai adanya dampak positif maupun negatif dari penerapan kebijakan ekonomi pada sebuah organisasi merupakan kunci utama dari fungsi risk management. Risk management sendiri merupakan bagian penting yang wajib diterapkan dari banyaknya perusahaan-perusahaan besar. Namun, ternyata saat penerapan risk management ini dilakukan secara intens, justru hal tersebut berdampak pada kekhawatiran perusahaan akan gagalnya sebuah inisiatif dan inovasi yang muncul. Sehingga dapat menghambat perusahaan pada kemajuan.
Kesalahan utama yang jarang disadari justru terletak pada pihak pengambil keputusan alias manajemen. Terutama ketika pihak manajemen membuat laporan yang ditujukan kepada CEO. Pihak menajemen cenderung menganggap bahwa perannya tidak terlibat langsung dengan para karyawan yang lain.
Peran dari para risk manager ini juga dimaksudkan untuk membantu pihak perusahaan membangun budaya bisnis yang akan melibatkan seluruh karyawan untuk berani mengambil resiko dan menangani resiko tersebut dengan bijaksana. Budaya bisnis ini lah yang nantinya menjadi pertahanan bagi perusahaan untuk berani menghadapi kemungkinan resiko negatif yang muncul.
Dan berikut 3 upaya yang bisa dilakukan para risk manager agar seluruh karyawan dapat terus berinovasi:
Memahami Perilaku Karyawan
Para risk manager perlu memahami bagaimana perilaku dan kebiasaan dari karyawan mereka saat di tempat kerja. Jika memang dibutuhkan, maka para risk manager bisa melakukan pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perilaku dan etika yang dibutuhkan karyawan dalam menyikapi resiko yang akan muncul. Perubahan cara pandang ini merupakan sebuah upaya pihak manajemen untuk mengubah ketakutan karyawan menghadapi resiko menjadi sebuah solusi dengan cara kolaborasi dan kerja tim. Pola pikir seperti ini juga mampu menjadi peta pemikiran bagi karyawan mengenai hal apa saja yang harus dan jangan dilakukan. Sehingga karyawan memiliki inisiatif untuk mengambil keputusannya sendiri. Namun, Anda juga tidak boleh lupa untuk menerapkan sebuah pedoman bagi karyawan untuk melakukan aktivitas yang tidak bertentangan dengan tujuan perusahaan.
Bicarakan Kemungkinan Resiko yang Ada
Selama masa transisi dari proses pengembangan perilaku dan mengubah pola pikir karyawan ini, para risk manager berkewajiban untuk mengomunikasikan segala kemungkinan resiko yang harus dihadapi. Cobalah untuk menjelaskan resiko nyata yang bisa muncul dalam waktu-waktu terdekat. Sehingga karyawan dapat mempersiapkan diri dan memiliki inisiatif untuk menghadapi kemungkinan resiko tersebut.
Bersikap Terbuka
Cobalah untuk menghilangkan semua perbedaan status professional kerja demi tujuan bersama. Komunikasikan semua hal yang menyangkut kemungkinan timbulnya resiko negatif, dan mintalah juga solusi dari semua karyawan. Temui dan berikan ucapan selamat secara langsung kepada karyawan yang berhasil memberikan solusi terbaik. Dengan melibatkan seluruh karyawan dalam perusahaan, maka artinya Anda tidak sendirian dalam menjalankan bisnis. Ciptakan budaya perusahaan yang membuat karyawan merasa terbuka untuk menyampaikan segala hal yang menyangkut bisnis. “If you see something, say something.”
Menerapkan risk management sebagai bagian dari budaya perusahaan dapat membantu menciptakan solusi yang cerdas dan memungkinkan semua karyawan untuk terus berinovasi.***
Sumber: manufacturing.net