Excellent people, dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang apa itu value dalam bisnis. Nah, dalam artikel kali ini kita akan kupas apa saja kriteria-kriteria aktivitas yang value add atau bernilai tambah.
Sekedar me-refresh, value adalah kualitas dan nilai tambah atas produk atau jasa yang dipasarkan. Ini akan menjadi penentu kesuksesan bisnis di masa depan. Jadi tidak heran jika saat ini meningkatkan nilai tambah menjadi taktik penting dalam bisnis untuk mendapatkan pelanggan, meretensi pelanggan, hingga mengukuhkan posisi bisnis.
3C
Kegiatan atau aktivitas dikatakan memiliki nilai tambah jika memenuhi tiga kriteria 3C di bawah ini:
1. Customer willing to pay: Pelanggan bersedia untuk “membayar” aktivitas tersebut
2. Change product fit/ function: Aktivitas yang dilakukan mengubah bentuk dan/ atau fungsi dari benda atau jasa yang diberikan
3. Correct the first time: Aktivitas tersebut dilakukan secara benar sehingga tidak memerlukan pengerjaan ulang.
Sementara aktivitas yang kita lakukan namun tidak memenuhi ketiga syarat di atas disebut non-value add activities. Pada prakteknya, non-value add activities dibagi dua, value enabler merujuk pada aktivitas yang dibutuhkan oleh produsen/ penyedia jasa dalam mendukung proses penciptaan value, dan waste merujuk pada aktivitas yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan maupun produsen.
Pengeliminasian pemborosan adalah cara paling efektif untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas dalam bisnis apapun. Pemborosan (waste) atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah Muda yang dirumuskan oleh mantan Chief Engineer Toyota Taiichi Ohno menjadi tujuh kategori, yaitu pemborosan Transportasi, Inventori, Gerakan, Menunggu, Overproduksi, Overproses, Cacat (defect).
Adapun hal yang paling penting dalam perang melawan pemborosan adalah memahami dengan benar apa pemborosan itu, bagaimana menemukannya, dan keberanian untuk menghilangkannya.
Mengenal Lean, Metode untuk Menghilangkan Pemborosan
Temukan cara tepat menghilang pemborosan dengan menggunakan metode improvement Lean. Fokus utama dari Lean adalah menghilangkan waste atau segala sesuatu yang tidak memiliki nilai tambah di dalam proses. Tidak hanya material yang terbuang, tetapi juga sumber daya lain secara luas.
Mengutip Riyantono Anwar dari belajarlean, Lean bisa didefinisikan dari beberapa perspektif:
- Lean adalah tentang bagaimana menghilangkan segala macam WASTE (aktivitas yang tidak memberi nilai tambah) di sepanjang aliran bisnis proses
- Lean adalah pemikiran (thinking dan filosofi) untuk menghasilkan lebih banyak dengan resources lebih sedikit
- Lean adalah sistem produksi yang menciptakan One Piece Flow dan Pull System yang juga dikenal dengan istilah Just In Time dalam Toyota Production System
- Lean adalah sekumpulan technical analysis tools (toolset) untuk memperpendek proses LEADTIME dengan meningkatkan produktivitas mesin, manpower, dan material
- Lean adalah management system yang meng-empower (mendayagunakan) setiap karyawan untuk mencapai tujuan organisasi dengan konsep terencana
- Lean adalah budaya untuk melakukan perbaikan proses terus menerus (Kaizen) dan budaya menghargai orang lain (Respect for People)
- Lean adalah visi untuk mencapai perfection menuju ZERO WASTE di dalam organisasi
Memulai Perjalanan Lean
Dari penjelasan di atas, Lean dapat didefinisikan dari beberapa perspektif yaitu filosofi, prinsip, mindset, manajemen, metode atau tools. Filosofi Lean adalah menghilangkan semua waste/ aktivitas non value added disepanjang end-to-end value chain.
Menariknya, Lean bukan hanya menyentuh aspek proses tetapi juga aspek manusia, dan filosofi perusahaan. Di dalam menciptakan sistem produksi yang Lean, kita perlu menyentuh aspek-aspek tersebut secara utuh. Dengan prinsip Continuous Improvement, Lean merupakan sebuah cita-cita yang harus dikejar secara terus-menerus.
Ingin membangun organisasi yang Lean? Mulai langkahmu dengan mengikuti pelatihan Lean. Pelatihan Lean adalah salah satu pelatihan yang paling bermanfaat yang banyak diikuti perusahaan-perusahaan baik manufaktur maupun jasa. SSCX, perusahan pelatihan dan konsultan operational excellence terbaik di Indonesia akan menyelenggarakan pelatihan Lean dengan agenda sebagai berikut:
Lean Management, 28 – 29 Maret 2022
Lean Six Sigma Fundamental, 13 – 14 April 2022
Lean Six Sigma Green Belt (6 Days), 6 – 8 Juni (week 1); 27 – 29 Juni 2022 (week 2)
Lean Six Sigma Black Belt (12 Days), 20 – 23 Juni (week 1); 4 – 7 Juli (week 2); 25 – 28 Juli 2022 (week 3)
Lean Six Sigma White Belt, 18 – 19 Juli 2022
Informasi lebih lanjut hubungi tim SSCX di http://wa.me/628175763021 atau kunjungi www.sscxinternational.com. Salam improvement!