Proses perbaikan secara terus menerus yang telah dilakukan oleh Toyota terbukti berhasil dengan sempurna – melakukan perbaikan-perbaikan kecil secara berkelanjutan hingga meraih keuntungan yang besar dari waktu ke waktu. Suatu keberhasilan yang sangat layak untuk dipelajari oleh perusahaan-perusahaan lainnya.

Satu hal yang diketahui dengan pasti oleh Toyota adalah kohesi dalam strategi perusahaan, kebijakan dan aktivitas mereka. Namun, sampai sekarang, pabrik, riset dan pengembangan, juga bagian penjualan dan logistik di Amerika Utara masih menetapkan target lingkungan yang terpisah. Sekarang, semua divisi ini bergabung menjadi ‘One Toyota’.

Strategi-strategi yang muncul dari penilaian metodis yang dilakukan oleh Toyota difokuskan pada 5 bidang utama, yang bisa ditiru untuk diimplementasikan pada perusahaan-perusahaan lainnya untuk menciptakan kepemimpinan yang bertahan lama dan berkelanjutan. Implementasi strategi baru ini dapat dilihat dari produk-produk baru mereka, untuk operasional pabrik seperti membuat velg roda berbahan alumunium, atau untuk proses yang menjadi perhatian utama, seperti mencuci mobil dalam showroom. Kelima bidang utama tersebut adalah:

  1. Karbon

Untuk mengurangi emisi karbon, Toyota memproduksi kendaraan berbahan bakar terbaru, Mirai. Tentu saja, penerimaan mobil jenis ini pasti dibatasi oleh kurangnya infrastruktur pengisian bahan bakar. Toyota mensiasati hal tersebut dengan cara memperkuat jaringan listrik dan mengembangkan sistem distribusi hydrogen.

[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]

Karbon juga berasal dari penggunaan energi dalam proses produksi dan fasilitas lainnya – jelas bahwa Toyota menggunakan energi listrik miliar kilowatt per jam setiap tahunnya. Belum lagi penggunaan gas alam, diesel, dan bensin. Sejumlah besar energi yang diperlukan dalam proses seperti mencairkan alumunium untuk pelapisan. Salah satu produsen roda yang berlokasi di Kanada mencairkan sekitar 19.000 ton alumunium setiap tahunnya. Anggota tim terus berusaha mengembangkan suatu proses baru untuk menghilangkan kebutuhan yang ada selama proses pencairan dan operasional pelapisan. Proses tersebut akan mengurangi penggunaan gas alam sekitar 220.000 kubik dan memangkas sekitar 336 ton emisi gas rumah kaca setiap tahunnya.

  1. Air
Baca juga  Bagaimana cara kerja pemimpin yang agile?

Keberhasilan Toyota juga tak luput dari penerapan metode ‘5-Whys’ dalam setiap lini perusahaan. Anggota tim pada satu pusat distribusi kendaraan Toyota bertanya mengapa air harus di-ionisasi kembali. Hasil hipotesis yang mereka uji kemudian ditemukan bahwa mereka telah melakukan pemborosan dalam pemanfaatan air.

  1. Material

Logam berat memiliki efek lingkungan dan kesehatan yang merugikan. Komponen dan aksesori pelengkap pada kendaraan Toyota di Amerika Utara telah dibuat tanpa mengandung kromium heksavalen, merkuri, timbal, dan kadmium di atas tingkat minimal sejak tahun 2007 silam.

Limbah dalam proses manufaktur terkadang tidak dapat dihindari. Logam serutan dari proses penggilingan di pabrik mesin Toyota di Alabama telah menghasilkan sebesar 41% sampah sisa produksi yang tidak dapat dijual. Untuk melakukan daur ulang semua sampah tersebut, mereka menemukan sebuah perusahaan yang memanfaatkan semua material limbah dalam membuat semen. Setiap tahunnya, sebanyak lebih dari 11 juta pon sampah yang telah dialihkan dari pembuangan mereka.

  1. Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Sebanyak 130.900 pohon telah berhasil ditanam dalam 6 tahun terakhir di lahan milik Toyota Motor Manufacturing di Indiana untuk menciptakan habitat untuk berkembangnya satwa liar, termasuk rusa berekor putih, elang ekor merah, dan Bobcats. Sementara di lokasi lainnya, para karyawan bekerja untuk membantu menciptakan kebun tanaman yang menghasilkan bahan pangan bagi badan amal setempat.

  1. Di Luar Jangkauan

Toyota telah memperbarui Pedoman untuk Green Suppliers mereka. Para pemasok tersebut harus mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang setara dengan apa yang dijelaskan dalam 14000 standar ISO. Bagi mereka, persyaratan tersebut bukan hanya sebagai pedoman. Harapan lingkungan Toyota berarti munculnya perbedaan antara yang tersisa dalam rantai pasokan Toyota atau tidak. Pada akhir proses rantai pasokan, Toyota mendorong para dealer mereka untuk menggunakan praktek pembangunan berkelanjutan pada konstruksi dan renovasi proyek-proyek baru, dan memiliki bangunan dengan sertifikasi dari sistem peringkat Kepemimpinan dalam Rancangan Energi dan Lingkungan.

Baca juga  Inovasi: Perjalanan Astra Isuzu menuju Operational Excellence

Meskpiun berhasil melakukan penghematan dari banyak perbaikan lingkungan tersebut, hal itu hanyalah sebagian kecil dari total biaya produksi. Toyota dahulu bergerak di dalam fraksi-fraksi. Bahkan, fraksi yang paling signifikan adalah yang terkecil yang dibuat oleh tim setiap harinya. Selama bertahun-tahun, mereka menciptakan satu efek yang besar. Toyota melekatkan perbaikan lingkungan yang berkelanjutan dalam strategi perusahaan inti mereka, hal tersebut akan terus berlanjut dan berkembang sebagai pemimpin yang berkesinambungan.