Kapan keterlibatan Supplier dalam inisiatif Six Sigma adalah satu topik yang muncul dalam setiap organisasi yang telah membuat suatu kesepakatan untuk melakukan perubahan. Memang benar bahwa persentase cacat produk dapat ditelurusi pada komponen supplier. Sehingga akan muncul pertanyaan kapankan waktu yang tepat untuk melibatkan supplier dalam inisiatif perbaikan?
Tuntutan Six Sigma salah satunya berkaitan dengan kepuasan pelanggan. Dengan melihat data lapangan dapat disimpulkan bahwa keluhan atau kesalahan teknis dapat ditelusuri kepada produk ataupun jasa supplier. Namun, tanggung jawab perusahaan terhadap kesalahan tersebut menjadi terabaikan. Salah satu kendala memperkenalkan Six Sigma kepada supplier adalah bahwa supplier terlalu kecil untuk menjamin keberhasilan Six Sigma sepenuhnya. Memang benar, dalam banyak kasus supplier hanyalah sebuah organisasi kecil atau menengah yang hanya memasok barang dan jasa tunggal, misalnya pengembangan atau rekayasa, dan pengujian). Dalam sebuah perusahaan dengan total sebanyak 200 karyawan, pelatihan terfokus Black Belt menjadi hal yang tidak masuk akal. Keterlibatan supplier sebagai salah satu cara alternative jelaslah harus lebih dieksplor.
Ada beberapa pendekatan yang berbeda dalam melibatkan supplier dalam penyebaran Six Sigma. Pendekatan terbaik yang digunakan suatu perusahaan mungkin merupakan alternatif campuran dari beberapa pendekatan tergantung situasi yang dihadapi. Berikut adalah empat pendekatan yang banyak digunakan oleh perusahaan saat ini.
- Six Sigma Harus Dilakukan
Merupakan pendekatan yang khas yang dilakukan oleh industry maju dalam penggunaan peralatan yang berkualitas, seperti misalnya industri otomotif yang hanya menuntut pada supplier mereka untuk menggunakan Six Sigma. Misalnya menggunakan Six Sigma untuk kemampuan proses bagian yang disediakan. Pendekatan ini bergantung pada pengaruh dan kontrol dari perusahaan, dan apakah Six Sigma digunakan sebagai standar di seluruh industri.
[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]
- Proyek ada pada Supplier
Pendekatan lain yang digunakan untuk melibatkan supplier adalah dengan melaksanakan proyek pada proses supplier. Dalam hal ini, Green atau Black Belt mencoba untuk memecahkan masalah yang ada dalam lingkup supplier. Keuntungan dari pendekatan ini adalah masalah dapat diselesaikan dengan cepat, dan proses supplier menjadi lebih transparan. Namun yang menjadi kekurangannya adalah supplier tidak mengembangkan keterampilan dan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang sama di masa depan.
- Keterlibatan dalam Pelatihan
Banyak perusahaan menawarkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan Green atau Black Belt kepada supplier. Cara yang umum dilakukan adalah dengan memberikan biaya pelatihan secara gratis atas dasar satu atau dua proyek yang harus menghasilkan adanya satu penghematan. Yang cukup menjadi kekhawatiran adalah supplier tidak memiliki dukungan dari manajemen senior internal maupun dukungan organisasi sebagai tindak lanjut. Jika pimpinan dari perusahaan dipilih dengan baik dan mampu mencapai hasil yang mengesankan, supplier akan tahu bahwa perusahaan serius mengenai Six Sigma dan kualitas.
- Dukungan Penyebaran
Pendekatan paling proaktif untuk supplier Six Sigma adalah keterlibatan perusahaan membantu mengatur program untuk supplier utama. Hal ini meliputi penerapan Six Sigma kepada karyawan pengadaan, dan memilih supplier berdasarkan kepentingan bisnis dan kesiapan Six Sigma. Perusahaan paling maju tahu bahwa keunggulan kompetitif mereka terletak pada model bisnis mereka, desain dan ekuitas brand. Mereka menunjukkan sikap bahwa kualitas supplier tidak diijinkan untuk mengikis keseluruhan nilai bisnis.
Semakin Besar Investasi, Semakin Besar Pula Pengembalian
Setiap perusahaan yang serius untuk meningkatkan kualitas melalui Six Sigma harus mempertimbangkan kapan dan bagaimana caranya untuk melibatkan supplier mereka. Hindari menyalahkan supplier untuk masalah kualitas. Pertama-tama, ajukan Six Sigma untuk proses internal dan desain produk. Ada berbagai cara untuk melibatkan supplier, dan pendekatan yang tepat akan menjadi cerminan dari bisnis dan pengadaan strategi perusahaan. Seperti dalam setiap upaya perbaikan, Semakin banyak orang siap berinvestasi, semakin besar potensi pengembaliannya.
Sumber: isixsigma.com