Banjir yang melanda Jakarta masih menggenangi sejumlah titik, seperti di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Kawasan ini, termasuk perumahan mewahnya, masih terendam banjir dengan ketinggian air melebihi 2 meter. Banjir besar kali ini telah menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup signifikan. Beberapa perusahaan asuransi mulai menerima laporan kerusakan dan mendapatkan pengajuan klaim dari para customernya. Sejauh ini perusahaan-perusahaan asuransi tersebut telah memberikan pelayanan darurat.

Sejumlah perusahaan asuransi umum masih disibukkan oleh pelayanan evakuasi, khususnya evakuasi kendaraan yang terendam banjir di Jakarta dan sekitarnya. Industri ini telah melakukan antisipasi terhadap lonjakan klaim, dan di sisi lain telah mengkampanyekan antisipasi banjir dan akibatnya pada peserta asuransi.

Seperti dilansir dari Kompas.com, sejak 17 Januari lalu (hari pertama banjir Jakarta), hingga saat ini, Marketing Communication & Public Relations Head Asuransi Astra Buana, Laurentius Iwan Pranoto menyatakan telah menerima 142 laporan yang meminta layanan Garda Siaga dari Asuransi Astra Buana. “Didalamnya termasuk evakuasi dan klaim,” ungkapnya.

Menurut Laurentius, saat ini perusahaannya tengah fokus kepada layanan evakuasi. Garda Oto (produk Asuransi Astra) telah menyiapkan 44 titik evakuasi sementara bagi mobil customer Garda Oto yang terkena banjir. Tim Layanan Darurat Garda Siaga memberikan pelayanan kepada pelanggannya yang mobilnya terendam ataupun terjebak di beberapa titik banjir Jakarta, seperti Kenayoran, Kelapa Gading, Cengkareng, Sunter, Bekasi, dan Daan Mogot.

Selain Asuransi Astra, Adira Insurance juga mengalami peningkatan permintaan layanan evakuasi dan klaim, yang sepanjang tanggal 17 – 18 Januari mencapai 65 permohonan; jauh lebih tinggi dibandingkan ketika situasi normal.

Menurut Ernita Sari, Business Support Deputy Division Head Adira Insurance, puncak permintaan evakuasi terjadi pada 17 Januari lalu. “Kami melayani jasa evakuasi ataupun klaim selama 24 jam,” katanya.

Menurut data yang dikeluarkan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pada 2002 lalu klaim karena banjir tercatat mencapai Rp 1,5 triliun, sedangkan nilai klaim karena banjir 2007 mencapai Rp 2,1 triliun, meningkat Rp 1,127 miliar per kejadian dari tahun 2002 Rp 359 juta per kejadian.

Baca juga  Roadmap Bisnis Biofuels dan Dekarbonisasi Pertamina

Laurentius sendiri memperkirakan jumlah klaim tahun ini akan lebih kecil, namun dengan tingkat kerusakan yang lebih parah. Pasalnya, kawasan yang terkena banjir relatif berbeda antara tahun ini dengan 2007. Contohnya, kawasan Sudirman-Thamrin yang biasanya tidak kena, saat ini terkena dampak banjir karena bocornya tanggul Latuharhary. Pada 2007, nilai total klaim banjir yang dikeluarkan Astra Buana mencapai Rp 70 miliar.

Ernita juga mengharapkan nilai klaim lebih kecil, seiring edukasi dan antisipasi yang sudah dilakukan bagi pemilik kendaraan bermotor. Industri asuransi sejak awal musim hujan telah mengkampanyekan pentingnya antisipasi dan kewaspadaan terhadap dampak banjir.

Sumber: Kompas.com