Berkat inovasi PT Aneka Tambang Tbk mendapatkan capaian kinerja operasional dan keuangan perusahaan yang positif di sepanjang tahun 2021.
“Pencapaian kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya ANTAM untuk terus melakukan inovasi dalam bidang produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien,” tulis Yulan Kustiyan, Corporate Secretary ANTAM dalam siaran persnya.
Di tengah volatilitas kondisi new normal pandemi Covid-19, ANTAM mampu menjaga kesinambungan produksi dan penjualan pada tingkat yang optimal melalui penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten, sehingga performa profitabilitas perusahaan terjaga tetap solid.
Pertumbuhan perfoma ANTAM pada tahun 2021 secara umum tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp5,71 triliun. Capaian tersebut tumbuh 79% jika dibandingkan EBITDA tahun 2020 sebesar Rp3,19 triliun. Melalui implementasi best business practices yang didukung oleh setiap Insan ANTAM, pada tahun 2021 Perusahaan mampu mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp38,44 triliun, tumbuh 40% year over year (YoY) jika dibandingkan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp27,37 triliun.
Sejalan dengan upaya pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal, laba kotor Perusahaan tumbuh 42% YoY pada tahun 2021 dengan capaian laba kotor sebesar Rp6,36 triliun. Laba usaha ANTAM pada tahun 2021 tercatat Rp2,74 triliun, naik 35% dibandingkan laba usaha tahun 2020 sebesar Rp2,03 triliun. Capaian positif laba kotor dan laba usaha Perusahaan mendukung pencapaian laba bersih ANTAM tahun 2021 sebesar Rp1,86 triliun, tumbuh 62% jika dibandingkan laba bersih pada periode 2020 sebesar Rp1,15 triliun.
Implementasi Strategi Operasional Dukung Profitabilitas
Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTAM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit. Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2021 sebesar Rp5,04 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,22 triliun.
Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh kenaikan bersih kas dan setara kas yang berhasil ANTAM hasilkan selama tahun 2021 sebesar Rp1,09 triliun, atau meningkat 152% dibandingkan kenaikan bersih selama tahun 2020 sebesar Rp432,84 milyar. Hal tersebut memperkokoh struktur keuangan ANTAM yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2021 sebesar Rp5,09 triliun.
Penguatan struktur keuangan ANTAM pada tahun 2021, tercermin pula dari penurunan posisi liabilitas Perusahaan. Tercatat sepanjang tahun 2021, Perusahaan mampu menurunkan tingkat liabilitas hutang berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, hutang obligasi, dan pinjaman investasi (jangka pendek & panjang) sebesar total Rp1,72 triliun. Tingkat pinjaman ber-bunga ANTAM pada akhir tahun 2021 mencapai Rp5,87 triliun, turun 33% dari posisi pinjaman pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp7,59 triliun.
Apresiasi atas pengelolaan kinerja keuangan ANTAM yang baik tercermin pula dari pencapaian corporate credit rating S&P Global ANTAM tahun 2021 dengan rating “B+/outlook stable”, serta dapat mempertahankan peringkat Korporasi dan Obligasi Bekerlanjutan I Tahun 2011 yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan rating “idA/outlook stable”.