PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menorehkan prestasi atas capaian terbaiknya. Kinerja cemerlang BRI berhasil meraih penghargaan di ajang 12th Annual Treasury & FX Awards 2022 yang diselenggarakan oleh Alpha South East Asia.
Tiga penghargaan tersebut, yakni Best FX Bank for Structured Products: Commodities, Credit, Equity, FX and Multi-Asset, Best FX Bank for Money Market Products, dan Best FX Bank for Retail Clients.
SEVP Treasury dan Global Services BRI Achmad Royadi mengatakan, perseroan mengapresiasi penghargaan ini. Menurutnya, predikat ini akan menjadi semangat untuk terus memberikan kontribusi terbaik. “Ini membuktikan bahwa kinerja BRI mendapat pengakuan dan kredibilitas internasional di mata shareholder. Penghargaan-penghargaan yang diberikan akan menjadi motivasi bagi kami untuk mendorong kinerja terbaik BRI,” ujarnya.
Achmad menjelaskan bahwa selama ini bisnis treasury BRI porsinya pun terus ditingkatkan setiap tahun untuk ikut menopang total fee dan pendapatan operasional. Pada 2018, sumbangsih treasury BRI naik menjadi Rp1,51 triliun dengan total fee dan pendapatan operasional lainnya yang mencapai Rp22,7 triliun. Pada 2019 nilainya mencapai Rp1,69 triliun dari total Rp27,5 triliun.
Kemudian pada 2020 bisnis treasury berkontribusi mencapai Rp.4,05 triliun dari total fee dan pendapatan operasional lainnya yang sebesar Rp28,43 triliun. Selanjutnya, pada paruh pertama 2021 nilainya mencapai Rp2,66 triliun dari total Rp16,3 triliun dan bisnis treasury berkontribusi sebesar Rp4,92 triliun atau sebesar 15.19% pada fee dan pendapatan operasional lainnya sepanjang tahun 2021 sebesar Rp32,40 triliun.
Adapun untuk kinerja secara umum, hingga akhir kuartal II-2022 secara konsolidasian (BRI Group) juga berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp24,88 triliun atau tumbuh 98,38% year-on-year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37% yoy menjadi Rp1.652,84 triliun. Dari sisi pembiayaan, BRI juga berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75% yoy.
Kedepan, perseroan akan terus melanjutkan capaian positif tersebut dan berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Sebagai informasi, penghargaan Alpha South East Asia menilai sejumlah kriteria dalam proses penilaian, antara lain kemampuan keuangan bank, aset dan performa atau kemampuan dan kinerja perseroan. Selain itu, kemampuan beradaptasi dan inovasi perseroan juga dinilai dalam melayani kebutuhan nasabah.
BRI Diproyeksi Makin Mengkilap
Tingkat profitabilitas atau kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dalam mencetak laba sepanjang semester I/2022 melesat signifikan. Hal ini tercermin dari rasio tingkat pengembalian berdasarkan aset atau Return on Asset (ROA) dan tingkat pengembalian berdasarkan ekuitas atau Return on Equity (ROE).
Mengutip laporan keuangan yang telah dipublikasikan perusahaan, ROE BRI (secara konsolidasi) per Juni 2022 sebesar 17,48% atau naik dibandingkan dengan ROE periode yang sama tahun lalu 10,98%. Pada periode yang sama ROA BRI (konsolidasian) tercatat 3%, naik dibandingkan dengan ROA kuartal II 2021 sebesar 1,61%.
Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan tingkat profitabilitas BRI dalam kondisi yang baik. “Tahun ini perkiraan saya [BRI] akan mencatatkan all time high net profit,” katanya belum lama ini.
Meningkatnya kemampuan BRI dalam mencetak laba tidak terlepas dari pertumbuhan kredit, menjaga beban dana, dan menurunnya biaya provisi. Sebagaimana diketahui per Juni 2022, laba bersih BRI secara konsolidasi naik 98,38% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp24,88 triliun.
Bila dibedah lebih lanjut, BRI bersama anak usaha menyalurkan kredit sebesar Rp1.104,79 triliun atau naik 8,75% yoy. Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama adalah segmen mikro yang naik 15,07% yoy.
Selanjutnya, kredit konsumer tumbuh 5,27% yoy, korporasi naik 3,76% yoy, serta segmen kecil dan menengah bertambah 2,71% yoy. Adapun, portofolio kredit UMKM perseroan tumbuh 9,81% yoy. Meningkatnya fungsi intermediasi emiten bank bersandi BBRI ini berkontribusi positif terhadap pendapatan bunga yang naik 9,9% yoy. Sementara itu, beban bunga turun 18,3% yoy.
Sementara itu dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan pertumbuhan 3,70% yoy, menjadi Rp1.136,98 triliun, dengan penopang utama giro dan tabungan yang tumbuh 13,38% yoy. Alhasil rasio dana murah atau Current Account Savings Accounts (CASA) bank naik menjadi 65,12%.