Keseluruhan peningkatan industri otomotif Indonesia dapat dilihat dari kinerja ekspor yang gemilang, inovasi produk dan teknologi, kandungan lokal yang semakin tinggi, dan implementasi teknologi industri 4.0.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa sektor manufaktur kendaraan roda empat nasional menjadi pahlawan devisa dengan kemampuan ekspor produk CBU sebanyak 473 ribu unit mobil pada 2022, meningkat 60,7 persen dibanding tahun 2021 yang hanya 294 ribu unit, dengan nilai mencapai USD 5,7 miliar atau meningkat 63,5 persen dari USD 3,5 miliar pada tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian Indonesia akan fokus pada pengembangan industri otomotif nasional agar lebih berdaya saing global, yang dipandang semakin menjanjikan seiring dengan pertumbuhan penjualan yang terus meningkat dan ekspansi pasar ekspornya.
Menurut Menperin, industri otomotif nasional didukung oleh 23 perusahaan dengan kapasitas total mencapai 2,35 juta unit kendaraan bermotor roda empat atau lebih setiap tahun, mampu menyerap lebih dari 38 ribu pekerja langsung dan lebih dari 1,5 juta pekerja di rantai nilai industri, termasuk sektor IKM bidang komponen.
Apresiasi untuk PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Menperin mengapresiasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang telah beroperasi selama 50 tahun di Indonesia dan telah menjadi mitra para pelaku IKM komponen otomotif untuk memperkuat rantai pasok di tanah air menjadi terintegrasi dari hulu sampai hilir.
“50 tahun ini bukan waktu yang pendek. TMMIN menjadi salah satu perusahaan yang hadir saat di mana Indonesia memulai proses industrialisasi pada saat itu,” ungkapnya.
Menurut Agus, perjalanan Toyota di Indonesia menjadi terdepan karena perusahaan tidak pernah kehilangan ide untuk berinovasi dalam pengembangan produk dan teknologinya. “Kijang Innova Zenix ini adalah wujud nyata salah satu inovasi anak bangsa yang bisa menembus pasar ekspor,” ujarnya.
Selain itu, Menperin memberikan apresiasi kepada PT TMMIN yang telah bermitra dengan para pelaku IKM komponen otomotif. Upaya ini memperkuat rantai pasok di tanah air menjadi terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Menperin menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi PT TMMIN karena telah menerapkan teknologi industri 4.0 dalam proses produksinya. “Jadi, proses produksinya semakin efisien dan bisa meningkatkan daya saing. Kami akan ajukan TMMIN sebagai national lighthouse dari sektor otomotif,” ungkapnya.
“PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) semakin efisien dan lebih berdaya saing karena menerapkan teknologi industri 4.0 dalam proses produksinya.”
Selain itu, Toyota xEV Center yang dimiliki PT TMMIN menjadi fasilitas yang penting untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan implementasi produk yang tergolong green mobilty. “Learning center ini penting karena kita ingin mendorong percepatan ke arah produk green mobility,” tandasnya.
Saat ini, kapasitas produksi TMMIN per tahun mencapai 320 ribu unit kendaraan serta 440 ribu unit engine dan part yang diproduksi pada empat pabrik di Karawang dan Sunter. “Ekspornya pada tahun 2022 mencapai 136.000 unit CBU, dengan total ekspor secara kumulatif sampai dengan tahun 2022 mencapai lebih dari dua juta unit CBU ke lebih dari 100 negara di Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Latin, Oceania, dan Australia,” sebut Agus. Sementara itu, total investasi Toyota yang sudah terealisasi sampai tahun 2022 mencapai Rp77,9 triliun, dengan komitmen adanya tambahan investasi sebesar Rp27,1 triliun hingga tahun 2026.
Menperin menyatakan, kendaraan elektrifikasi menjadi bagian dari target ekspansi ekspor Toyota Indonesia ke depan, dimulai dari ekspor kendaraan hybrid yaitu Innova Zenix yang diproduksi secara lokal. Produk Innova Zenix, yang memiliki kandungan lokal sebesar 70 persen, menjadi salah satu kebanggaan nasional yang sukses menembus pasar ekspor. Kendaraan tersebut akan diekspor ke 27 negara termasuk Australia dengan jumlah 2.000 unit di tahun 2023.
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, ekspor perdana Kijang Innova Zenix ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia, kemitraan yang kuat dari seluruh rantai pasok kami termasuk industri kecil dan menengah (IKM), dan dukungan masyarakat.
Pada tahun 2023, TMMIN menargetkan ekspor Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30% tipe HEV dan 70% tipe internal combustion engine (ICE) ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Diharapkan, ekspor Innova Zenix ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target 17,000 unit di 2025 untuk tipe hybrid dan konvensional.