Design thinking adalah cara kolaboratif untuk memanfaatkan kreativitas, cara ini dapat menghilangkan pemborosan waktu dan biaya dalam pengembangan produk. Melalui empati kepada pelanggan, kita bisa menghasilkan ide-ide terobosan yang dapat memenangkan hati mereka.
Nah, untuk bisa mengintegrasikan pendekatan yang berfokus pada pelanggan ini ke dalam proses bisnis, berikut adalah tiga prinsip yang bisa kita ikuti:
- Pendekatan yang berpusat pada manusia (human centered) – mendefinisikan masalah dengan empati dan wawasan; dan melibatkan pengguna dan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam proses ideasi dan pengujian. Dalam proses ideasi juga gunakanlah divergent thinking untuk mencari sebanyak mungkin kemungkinan solusi dan convergent thinking untuk mencari solusi terbaik yang paling efektif.
- Budaya prototyping. Prototyping merupakan proses pengembangan cepat dan pengujian model kerja ke dalam proses secara berulang. Juga melakukan evaluasi untuk memastikan prototipe yang sudah dibangun sesuai dengan keinginan pelanggan. Prinsipnya jika kegagalan diketahui lebih awal maka risiko pun semakin berkurang.
- Tujuan problem solving menggunakan design thinking adalah untuk menemukan solusi masalah yang layak dari perspektif bisnis, layak dari perspektif teknologi/ proses, dan layak dari perspektif pengguna (diinginkan pelanggan). Sebab itu Anda dan tim perlu membangun banyak ide untuk mendapatkan solusi terbaik. Untuk diketahui bahwa design thinking berbeda dengan pendekatan lainnya yang fokus pada satu solusi terbaik, design thinking mendorong kita untuk menghasilkan dan menguji berbagai macam ide solusi.
Ingin tahu lebih lanjut tentang Design Thinking? Ikuti SSCX Webinar Design Thinking, 5 Juli 2021. Webinar ini FREE namun terbatas hanya untuk 100 pendaftar pertama! Daftar sekarang juga di http://bit.ly/SSCXWebinar-050721
