Akhir tahun lalu Marks and Spencer (M & S) berupaya memangkas lebih dari 500 jabatan senior, menutup 30 toko di Inggris serta mengkonversi lebih dari 45 toko ke toko makanan M&S. Bahkan peritel asal Inggris itu berencana menutup sejumlah toko di luar negeri.

Langkah tersebut nampaknya cukup berhasil untuk mengangkat kenaikan penjualan pakaian dan peralatan rumah tangga selama periode Natal sebesar 2,3 persen melampaui perkiraan 0,5 persen. Harga, waktu dan ketersediaan barang yang baik nampaknya membantu memperbaiki target penjualan.
[cpm_adm id=”11945″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
Natal telah menambahkan sekitar 1,5 persen pertumbuhan penjualan pakaian dan peralatan rumah tangga, dan sekitar 0,3 persen untuk makanan. Saat Natal tiba masyarakat membutuhkan belanja tambahan atau ekstra yang mengangkat penjualan M&S.

Natal memberikan lima hari perdagangan ekstra dibandingkan tahun sebelumnya. Langkah efisiensi melalui perampingan struktur organisasi dan pengurangan jumlah toko ritel dinilai menjadi strategi yang tepat merespon kebutuhan pasar. Meski demikian M&S terus melakukan perbaikan perusahaan di tengah situasi ekonomi yang menantang. []

Baca juga  KAI Berkomitmen untuk Capai Zero Net Emission