Setiap pemimpin pasti menyadari bahwa sikap loyal yang mereka miliki akan menjadi inspirasi bagi semua karyawan. Pastinya, hal tersebut lebih dari sekedar sesuatu yang penting. That’s essential.
Selain memberikan hasil kinerja karyawan yang lebih baik setiap harinya dan mengurangi terjadinya pergantian karyawan di lingkungan kerja, loyalitas yang diberikan oleh pemimpin kepada tim – melalui sikap dan perilaku yang mereka tiru – secara naluriah akan memberikan semangat dan dorongan kepada tim dan juga mempererat hubungan dengan para pelanggan.
Loyalitas bukanlah sesuatu yang mampu diperoleh dengan mudah, dan untuk bisa menjadi pemimpin dengan loyalitas dibutuhkan kerja keras dan juga evaluasi diri serta pikiran yang jernih. Pasalnya, siapa yang mau mengikuti seseorang yang tidak jelas apa keinginannya atau apa yang sedang dipimpinnya?
Inspirasi loyalitas bisa diperoleh dari pengalaman pribadi, terutama dalam hal pekerjaan, tetapi hal ini akan lebih sebanding dengan semua usaha yang telah diberikan ketika pemimpin tersebut memiliki sebuah tim yang akan mengikutinya hingga ke tujuan akhir yang ingin dicapai.
[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]
Tentu, ada banyak cara untuk menginspirasi loyalitas dalam diri dan kehidupan, dan berikut akan dijelaskan 6 cara penting dimana pemimpin terbaik mampu menginspirasi loyalitas mereka kepada para karyawan, bahkan kepada karyawan yang pasif dan penuh keraguan sekalipun.
- Kepercayaan
Pemimpin yang terus-menerus menebak-nebak dan bermain dengan spekulasi mereka sendiri terhadap apa yang sedang dikerjakan oleh para karyawan ataupun mengenai bagaimana pekerjaan mereka hanya akan menciptakan rasa ragu yang sangat besar. Dan keraguan tersebut akan semakin kuat mengakar apabila pemimpin tidak menaruh kepercayaan kepada karyawan.
Pemimpin yang baik memberikan kepercayaan kepada seluruh karyawan sepenuhnya, tanpa syarat, yang menjadikan semua karyawan akan termotivasi untuk turut memberikan kepercayaan mereka. Tidak hanya itu, semua karyawan pun akan bekerja lebih keras untuk dapat memenuhi harapan seseorang yang mereka percayai.
- Mendukung Pengembangan Karyawan
Dalam jangka pendek maupun jangka panjang, semua orang perlu merasa seolah-olah pekerjaan mereka, dan dengan usia mereka – akan memiliki makna dan berkembang menuju ke arah yang positif. Jika tidak ada kesempatan bagi mereka untuk belajar di lingkungan kerja yang mendukung, mereka akan merasa stagnan yang mengarah pada kejenuhan dan terbunuhnya keterampilan yang mereka miliki.
Karyawan dan diberikan dukungan sepenuhnya untuk mengikuti passion mereka dan berkembang lebih luas dari apa yang sebelumnya mereka pikirkan sebagai batas maksimal mereka, akan memiliki perasaan respect yang kuat terhadap pemimpin yang mendukung terjadinya perubahan.
- Memimpin dengan Memberi Contoh
Seorang pemimpin pasti diharapkan untuk memiliki tanggung jawab yang lebih besar daipada semua karyawannya. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa pemimpin adalah ‘penanggung jawab’ dari semua pekerjaan yang dilakukan. Pemimpin terbaik biasanya turun langsung ke lapangan dan melihat langsung kondisi yang sebenarnya.
Umumnya, karyawan akan bercermin pada pemimpin mereka – seperti halnya mereka meniru apa yang telah dilakukan oleh atasan mereka. Jika pemimpin mereka terlalu takut untuk mengambil risiko dalam bekerja bersama tim, tim nantinya akan melihat pekerjaan tersebut sebagai sesuatu yang remeh dan tidak penting – persis seperti apa yang telah mereka lihat dan rasakan dari atasan mereka. Namun sebaliknya, apabila pemimpin berani melakukan apapun untuk kesuksesan perusahaan, para karyawan akan terdorong untuk melakukan hal yang sama.
- Kejelasan
Kejelasan seorang pemimpin menciptakan suatu petunjuk arah yang dapat dimanfaatkan oleh semua anggota tim. Tentu, nilai-nilai dan visi misi juga harus dapat dipaparkan dan dipertanggung jawabkan dengan jelas. Ketidak jelasan nilai serta visi misi pasti akan membuat para bawahan berpikir bahwa mengikuti pemimpin mereka saat ini tidak akan mengarahkan mereka kemanapun, dan hanya berputar di tempat yang sama.
[cpm_adm id=”10576″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
Sehingga, menjadi komunikatif dan juga definitif tentang visi misi jangka pendek dan panjang yang dimiliki akan menjadikan mereka percaya akan kepemimpinan yang mereka tiru. Begitupun alur kerja yang jelas bagi setiap karyawan setiap harinya.
- Hubungan Pribadi
Tentu saja, pasti ada batasan-batasan untuk membentuk hubungan pribadi di lingkungan kerja. Tetapi dalam batasan tersebut, perlu dikaji kembali bahwa pemimpin dan karyawan masih sama-sama manusia, yang jelas memiliki cobaan dan pandangan personal tentang semua hal. Hal-hal sederhana seperti mengetahui kapan hari lahir karyawan akan menciptakan loyalitas dari diri mereka terhadap pemimpinnya.
- Keterbukaan dan Kejujuran
Tidak ada yang menjadi sumber inspirasi loyalitas yang lebih baik selain kejujuran dan keterbukaan. Komunikasi yang terbuka akan mengacu pada dua hal: menciptakan keberanian dan kepercayaan, juga membantu menciptakan perasaan inklusi.
Menjadi bagian dari sebuah tim yang menjunjung tinggi kerja sama akan membuat karyawan berpikir kembali sebelum membuat keputusan yang merugikan. Pemimpin yang dilandasi rasa jujur dan terbuka akan membuat karyawan merasa nyaman untuk bekerja dibandingkan dengan pemimpin yang selalu merahasiakan informasi dan bersifat tertutup.
Pemimpin-pemimpin besar yang ada di seluruh dunia tidak serta merta dihormati hanya karena mereka menuntut loyalitas dari semua anggota tim – melainkan karena merekalah yang menciptakan loyalitas tersebut dalam diri mereka sendiri, melalui kata-kata dan tindakan mereka sehari-hari. Mereka ingin menciptakan loyalitas terhadap semua anggota organisasi dengan meniru apa yang telah berhasil dilakukan. Jangan lupa, loyalitas karyawan yang didapat dari pemimpin akan membuat perusahaan menjadi penuh dengan karyawan pekerja keras dan tak tergoyahkan.***