Bukan rahasia lagi bahwa Internet of Things (IoT) siap memberi dampak besar bagi organisasi Anda. IoT membantu organisasi dalam merancang, memproduksi, dan menjual produk maupun layanan. Kalau dalam istilah manufaktur, IoT akan sangat penting untuk mengurangi downtime akibat fasilitas produksi yang belum bisa terprediksi.

Memasuki industri 4.0, semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan Internet of Things (IoT) dalam operasional mereka. IoT dimanfaatkan mulai dari proses identifikasi model bisnis dan sumber bahan baru, hingga proses merampingkan produksi dan mengelola pengalaman pelanggan.

Berikut adalah area yang mendapat dampak paling besar saat perusahaan menggunakan IoT:

Produksi
Forbes Insights research dalam penelitian terbarunya menemukan bahwa 45% eksekutif yang disurvei, mengemukakan bahwa IoT dalam manufaktur sebagai prioritas tinggi atau sangat tinggi untuk perusahaan mereka, walaupun hanya 21% responden dari sektor manufaktur yang terlibat langsung. Hal ini tampaknya logis mengingat IoT berdampak terhadap hampir semua bisnis yang berorientasi pada produk. Misalnya, ketika solusi berbasis IoT diperkenalkan di lantai pabrik, mereka dapat memberikan dampak pada kualitas secara keseluruhan dengan membantu produsen mendeteksi bahan yang tidak standard dan memastikannya sesuai spesifikasi produk. Untuk beberapa merek, tingkat kualitas yang dihasilkan lebih tinggi menghasilkan penghematan biaya sepanjang siklus produksi.

Optimalisasi produksi juga memberikan manfaat tambahan. Bagi perusahaan seperti Harley-Davidson, dengan operasi manufaktur yang kompleks, investasi IoT di fasilitas produksi adalah keputusan yang relatif sederhana dengan hasil nyata. Pabrik Harley Davidson di York, Pensylvania, sebagai contohnya, setiap langkah dalam produksi sekarang terlacak dan tercatat ke dalam sistem kinerja manajemen yang real time. Sebagai bagian dari implementasi, Harley-Davidson memasang perangkat lunak dan sensor yang mengukur, mencatat dan mengelola kinerja peralatan dan proses yang berbeda. Bagian cat, misalnya, dipantau untuk panas dan kelembaban, dan perangkat lunak secara otomatis menyesuaikan kecepatan kipas saat pengukuran menyimpang dari rentang yang dapat diterima.

Sistem ini juga mengembalikan data real-time kepada karyawan dan manajer melalui layar besar, komputer dan perangkat cerdas. Informasi ini memberi mereka visibilitas yang lebih baik mengenai kejadian di lantai produksi dan mempercepat pengambilan keputusan di lingkungan yang serba cepat. Hasil dari upaya Harley Davidson dalam mengoptimalisasi produksinya sangat besar. Mereka berhasil melakukan cost reduction sebesar 7%, meningkatkan produktivitas karyawan sebesar 2,4%, dan meningkatkan marjin bersih yang sangat mengesankan sebesar 19%.

Baca juga  Efisiensi Pemboran di Lapangan Bangko, PHR Hemat Miliaran Rupiah

Manajemen Supply Chain
Dalam survei Forbes Insights yang sama, 64% eksekutif mengatakan bahwa keseluruhan manajemen supply chain merupakan prioritas bagi perusahaan mereka. Bagi perusahaan dengan operasi logistik yang luas, ini nampak jelas. Amazon, misalnya, telah memiliki pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini Amazon mengelola lebih dari 500 juta stock keeping unit (SKU) dan mengoperasikan lebih dari 490 fulfillment centers, hubs dan lokasi lainnya di seluruh dunia, beberapa di antaranya memiliki luas lebih dari 1 juta kaki persegi.

Karyawan Amazon biasanya harus berjalan melalui pusat pergudangan yang luas untuk memindai dan mengambil produk. Namun di tahun 2012, Amazon mengakuisisi Kiva Systems, yang memproduksi robot menggunakan IoT yang sekarang digunakan untuk mengotomatisasi proses itu. Dengan meningkatkan efisiensi warehouse, robot ini telah mengurangi biaya operasional hingga 20%, sehingga menghemat sekitar 22 juta dolar setiap tahun di setiap warehouse. Jika robot Kiva dipasang secara global, di semua pusat distribusi Amazon yang diperkirakan mencapai 255, perusahaan ini dapat menghemat lebih dari 5 miliar dolar per tahun.

Amazon tidak sendiri, dan pergudangan (warehousing) bukan satu-satunya aplikasi. IoT juga dapat menjadi solusi dalam merampingkan biaya distribusi dan logistik di banyak jenis perusahaan komersial dan industri. Di industri kesehatan, misalnya, supply chain untuk peralatan medis dan limbah implan menghabiskan 5 miliar dollar per tahun karena kompleksitas, redundansi, data yang tidak dapat diakses dan analisis yang tidak memadai. Sebuah laporan terbaru dari Strategy Analytics menunjukkan bahwa kemampuan IoT dapat membantu memangkas biaya supply chain medis sebesar 25% atau lebih, sehingga industri menghemat lebih dari 1,25 miliar dollar per tahun.