Six Sigma dikembangkan pertama kali oleh Motorola pada tahun 1986 dan merupakan sebuah program terstruktur yang sangat disiplin yang bertujuan untuk memberikan produk / jasa yang mendekati sempurna dengan peningkatan pada proses produksi. Sistem ini digunakan untuk menganalisis proses agar dapat menemukan penyebab timbulnya cacat (defect) pada produk.
Six Sigma membantu mengidentifikasi dan mengeliminasi biaya produksi yang tidak memiliki nilai tambah.
Ide dari sistem six sigma ini adalah untuk memastikan seberapa banyak cacat yang ada pada produk atau jasa dalam proses produksi sehingga kemudian sistem ini memiliki cara sistematis untuk mengeliminasi cacat tersebut. Six sigma sendiri sebenarnya adalah sebuah symbol yang digunakan dalam ilmu statistic sebagai standar deviasi. Dalam penerapannya, Six Sigma memiliki dua metode kunci, yaitu DMAIC dan DMADV.
1) DMAIC
Define, peluang, misalnya : sasaran proyek terkait dengan persyaratan pelanggan
Measure, mengukur kinerja dari proses yang sedang berjalan
Analyze, melakukan analisa terhadap kelemahan yang ada pada proses (seperti sumber-sumber cacat), jadikan kelemahan pada proses tersebut sebagai peluang perbaikan.
Improve, melakukan perbaikan terhadap kinerja proses-proses yang lemah tadi
Control, mengendalikan kinerja dari proses-proses yang diperbaiki tadi untuk mempertahankan profit
Sedangkan untuk,
2) DMADV
Perbedaannya terletak pada D dan V nya saja, yang didefinisikan sebagai design dan verify. Design, diperlukan untuk mendesain proses-proses tersebut guna memenuhi kebutuhan dan persyaratan pelanggan. Dan Verify diperlukan untuk melakukan verifikasi terhadap kinerja proses, terlebih lagi dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dan persyaratan pelanggan.
Keduanya mengambil konsep siklus PDCA (Plan-do-check-act) dari W. Edwards Deming. DMAIC digunakan untuk memperbaiki proses bisnis yang sedang berjalan, sedangkan DMADV digunakan untuk menciptakan produk baru atau desain proses bagi kinerja bebas-cacat.
Selain dua metode tadi, DMAIC dan DMADV juga terdapat beberapa metode lain dalam menerapkan six sigma yang dikembangkan oleh berbagai institusi, seperti DCCDI (Define, Customer, Concept, Design, Implement) oleh Geoff Tennant, CDOC (Conceptualize, Design, Optimize, Control) oleh SBTI, DCDOV (Define, Concept, Design, Optimize, Verify) oleh Uniworld, DMADOV (Define, Measure, Analyze, Design, Optimize, Verify) oleh General Electric dan beberapa metode lainnya.**RR/RW