“Kita akan menakhlukkan pasar” sebuah kalimat yang lazim dijumpai di dunia inovasi, bahkan serupa mantra. Inovasi identik dengan proyek pengembangan produk baru diawali pengembangan ide-ide dan gagasan. Salah satu isu menarik dalam inovasi atau pengembangan produk baru adalah identifikasi risiko dan antisipasi kegagalan.
[cpm_adm id=”10763″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
Kesuksesan Wright bersaudara di awal abad 19 meletakkan fondasi desain pesawat terbang bermesin, merepresentasikan betapa pentingnya melakukan identifikasi risiko untuk mewujudkan ide inovasi menjadi kenyataan.
Orville Wright dan Wilbur Wright, kakak-adik awalnya menjadi pengelola toko melayani penjualan dan perbaikan sepeda motor di Dayton, Ohio. Sekitar 1889 keduanya mulai membuat tiga pesawat terbang layang bersayap kembar.
Salah satu dari tiga pesawat yang di uji coba di pantai Kitty Hawk, North Carolina, telah berhasil melampaui ujicoba 1000 kali penerbangan.
Keberhasilan itu mendorong Wright Bersaudara melanjutkan inovasi, membuat mesin motor ringan, dipasang pada pesawat keempat yang mereka sebut Wright Flyer.
Wright bersaudara memiliki visi inovatif mengalahkan hukum gravitasi. Pesawat terbang bermesin ringan menjadi proyek pengembangan produk baru, mencoba mewujudkan impian mereka menjadi kenyataan. Sejumlah hal menjadi fokus yang dilakukan Wright Bersaudara untuk menerbangkan pesawat bermesin ringan antara lain mengatasi risiko-risiko penerbangan, mengemudikan pesawat dan bagaimana mendaratkannya dengan selamat.
Faktor-faktor risiko dalam pengembangan produk baru untuk mengatasi gravitasi bumi berhasil mensintesakan teknologi pesawat terbang pada struktur aerodinamik meliputi badan dan sayap, sistem gerak atau tenaga penggerak, mekanisme pengemudian serta hubungan antar elemen-elemen tersebut. Proses inovasi dalam sejarah pesawat terbang meliputi sejumlah pengujuan saintifik mulai dari dokumentasi sistem uji coba penerbangan, upaya mengkombinasikan riset pola perilaku sampai pada penemuan teori komperhensif.
Rangkaian proses inilah yang menuntun Wright Bersaudara mentransformasi ide menjadi kenyataan. Meski hanya mampu mengudara 12 detik di ketinggian 37 meter dalam cuaca dingin 17 Desember 1903 di wilayah bukit berpasir North Carolina, Wright Flyer yang dikemudikan Orville berhasil mengukir sejarah penerbangan pesawat pertama di dunia.
Mitigasi risiko atau identifikasi kesenjangan pengetahuan yang dilakukan Wright Bersaudara dilakukan dengan uji coba desain, menjawab pertanyaan sembari mengartikulasikan teori. Cara mereka mengembangkan inovasi mirip dengan apa yang kita kenal sekarang sebagai lean product and process development.
Mengidentifikasi risiko lebih awal membantu mengartikulasikan dan menjelaskan batasan kerja sebuah pengembangan produk baru.
[cpm_adm id=”11002″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]
Risiko yang berhasil diidentifikasi, ditemukan lebih awal akan mempengaruhi desain perubahan, bahkan secara tak terduga memunculkan terobosan baru. Memetakan risiko berarti memastikan kemajuan akselerasi, mempercepat penyelesaian inovasi produk.
Lean product and process development memungkinkan seorang pemula mampu mengatasi problem potensial, mengidentifikasi tanda-tanda kegagalan, menghadapi sedini mungkin risiko saat proyek pengembangan produk mulai dikerjakan. Proses pengembangan produk tanpa pemahaman awal tentang sumber-sumber kegagalan, sama halnya dengan tubuh manusia yang tak menggunakan vaksin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.