Jika Anda mempunyai pengalaman bekerja di rumah sakit, atau jika Anda adalah seorang dokter atau staf medis di salah satu rumah sakit, tentunya Anda akan memahami betapa kompleksnya pekerjaan disana.

Banyak rumah sakit yang kini mengalami kesulitan. Biaya pengobatan perawatan kesehatan pasien semakin tinggi, namun tidak banyak pasien atau asuransi yang mau membayar lebih. Tingkat kecelakaan dan kematian yang dialami pasien karena kesalahan yang sebetunya dapat dicegah semakin meningkat di seluruh dunia. Karena tingkat stress yang tinggi di rumah sakit, tidak jarang karyawan dan staf medis merasa frustrasi dan lelah, sehingga banyak dari mereka yang kemudian meninggalkan profesinya.

Rumah sakit memang telah mendedikasikan segala upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paling berkualitas, namun sering kita mendengar atau melihat sesuatu seperti yang dinyatakan oleh seorang staf di sebuah rumah sakit ternama: “kami memiliki dokter-dokter dengan kualitas kelas dunia, pelayanan kelas dunia, dan proses yang sangat kacau.”

Bagaimana Lean dapat Menolong

Yang mungkin ada di benak seseorang jika mendengar kata “lean” adalah perampingan. Banyak rumah sakit yang merasa skeptis terhadap lean karena mereka sedang kekurangan karyawan dan semua orang telah bekerja dengan sangat keras. Selain itu, tujuan lean “mencegah” kesalahan mungkin dapat ditanggapi negatif, karena para dokter dan staf medis merasa telah sangat berhati-hati dalam menangani pasien. Tentu saja, itu adalah paradigma yang keliru. Filosofi lean bukanlah mengurangi jumlah SDM atau meminta karyawan untuk bertindak “lebih hati-hati”. Rumah sakit yang menggunakan lean tidak meminta perawat dan dokter untuk lebih berhati-hati. Mereka hanya meminta stafnya untuk lebih produktif.

Apa itu Lean Healthcare?

Lean adalah sebuah pendekatan menyeluruh yang dilakukan untuk meningkatkan flow dan menghilangkan waste. Pada dasarnya, Lean adalah tentang menempatkan segala sesuatu di tempat yang tepat, di waktu yang sesuai, dalam jumlah yang benar, sementara meminimalisir waste dan membuat sistem menjadi lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan. Konsep ini dapat diterapkan di banyak industri, termasuk kesehatan.

Baca juga  KAI Berkomitmen untuk Capai Zero Net Emission

Berikut beberapa uraian untuk membantu anda dalam mengenal Lean Healthcare lebih jauh:

  • Lean Healthcare atau Lean Hospital adalah sekumpulan tools, manajemen sistem, dan filosofi yang dapat membantu rumah sakit mengubah tatanan organisasinya menjadi jauh lebih baik dan produktif.
  • Lean adalah metodologi yang menawarkan solusi kepada rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien dengan cara mengurangi kesalahan (error) dan waktu tunggu (waiting time).
  • Lean bertindak sebagai penolong bagi dokter dan staf medis dengan cara menghilangkan hambatan-hambatan pekerjaan, sehingga mereka mampu fokus dalam memberikan pelayanan kesehatan.
  • Lean adalah sistem yang mampu memperkuat organisasi rumah sakit dalam jangka waktu lama, mengurangi biaya operasional, serta memberikan kemampuan kepada rumah sakit untuk melakukan pengembangan dan ekspansi.
  • Lean membantu rumah sakit “mempertemukan” departemen yang “tidak saling berhubungan” dan memungkinkan seluruh departemen di rumah sakit untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesehatan, keselamatan dan kepuasan pasien.
  • Lean Healthcare atau Lean Hospital membantu staf medis untuk melihat secara mendalam kepada proses dan menganalisa titik-titik dimana terjadi kesalahan, dan memperbaiki kesalahan itu sendiri, bukan dengan perintah atau arahan dari atasan.

Lean di Dunia Medis

Penggunaan metode lean (yang notabene terlahir dari industri manufaktur mobil, Toyota) bukanlah hal baru. Frank Bunker Gilbreth yang mencetuskan ide awal lean telah mempublikasikan banyak studi mengenai penerapan lean dalam pengobatan. Pada tahun 1922, Henry Ford juga menulis tentang aplikasi lean di sebuah rumah sakit di Dearborn, Michigan. Ford menulis, “Kini telah menjadi rancu, apakah keberadaan rumah sakit ditujukan untuk dokter atau pasien… tujuan dari rumah sakit kami adalah lebih fokus kepada pasien… di rumah sakit lain, banyak perawat melakukan langkah-langkah yang tidak berguna. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk berjalan hilir mudik ketimbang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Manajemen rumah sakit ini didesain untuk ‘menghemat langkah’. Setiap lantai memiliki semua yang dibutuhkan, seperti di pabrik, ketika kami berusaha untuk menghilangkaan gerakan waste (sia-sia), maka kami akan berusaha untuk menghilangkan waste gerakan di rumah sakit.”

Baca juga  KAI Berkomitmen untuk Capai Zero Net Emission

Lean Healthcare Memberikan Kekuatan Berupa Contnuous Improvement kepada Rumah Sakit

Beberapa rumah sakit telah memulai inisiatif lean nya sejak era 1990an. Pada 2001, USA Today melaporkan hasil sebuah studi mengenai perbaikan manajemen rumah sakit. Studi yang dilakukan oleh Robert Wood Johnson Foundation tersebut menemukan bahwa rumah sakit yang menggunakan metode dan filosofi lean dalam manajemennya memiliki performa yang jauh lebih baik dibandingkan rumah sakit pada umumnya.

Wakil presiden dari Robert Wood Johnson Foundation, Lewis Sandy, mengatakan bahwa “Kami melakukan studi ini untuk melihat ‘Toyota di rumah sakit’. Ada sebuah hambatan di jasa pelayanan kesehatan yang tidak ditemukan di tempat lain: tidak seorangpun bisa menunjuk sebuah sistem perawatan kesehatan dan berkata ‘begitulah seharusnya pelayanan kesehatan dilakukan’”. Karena itulah, rumah sakit harus mampu menemukan solusi terbaik untuk menuntaskan masalah pada sistem.

Beberapa rumah sakit yang menerapkan lean telah memetik manfaat yang tidak sedikit. Berikut keuntungan yang diperoleh beberapa rumah sakit yang menjalankan metode ini pada sistemnya:

  • Mengurangi waktu turnaround dari hasil pemeriksaan laboratorium hingga 60% tanpa menambah staf atau membeli peralatan baru – Alegent Health, Nebraska.
  • Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses dekontaminasi dan sterilisasi peralatan hingga 70% – Kingston General Hospital, Ontario.
  • Mengurangi angka kematian pasien berkaitan dengan infeksi aliran darah sebesar 95% – Allergheny Hospital, Pennsylvania.
  • Mengurangi waktu tunggu pasien untuk pelayanan pembedahan orthopedik dari 14 minggu menjadi 31 jam (sejak booking pertama hingga pembedahan) – ThedaCare, Wisconsin.
  • Meningkatkan revenue dari pelayanan pembedahan sebesar US$808.000 pertahun – Ohio Health, Ohio.
  • Mengurangi waktu rawat inap pasien hingga 29% dan menghindari pengeluaran biaya sebesar US$1,25 juta untuk renovasi UGD. – Avera McKennan, South Dakota.
  • Berhemat sebesar US$75 juta dari Lean Rapid Improvement Event pada tahun 2004 dan re-investasi jumlah tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien – Park Nicollet Health Services, Minnesota.
Baca juga  KAI Berkomitmen untuk Capai Zero Net Emission

Sumber data: Lean Hospitals: Improving Quality, Patient Safety and Employee Satisfaction (Graban, Mark).