Pada hari Kamis (11/01/2018) lalu, Hyundai Motor Co mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan investasi perusahaan transportasi berbasis aplikasi, Grab di Singapura. Ini adalah langkah pertama yang dilakukan oleh produsen mobil asal Korea Selatan, melakukan diversikasi pada sektor yang sedang pesat berkembang merespons penurunan penjualan di China. Perselisihan diplomatik antara Beijing dan Seoul  turut kuat mendukung kerugian di Hyundai mengingat selama ini pasar besar Hyundai berada di China.

Grab merupakan operator terbesar  di sektor pemesanan taksi dan sektor kendaraan pribadi (sebagai pihak ketiga). Saat ini Grab telah meluas ke delapan negara di Asia Tenggara. Dengan bergabungnya Hyundai, berarti Grab juga mendapat dukungan dari Japan’s SoftBank, Toyota Tsusho dan termasuk investor asal China Didi Chuxing. Pihak Hyundai tidak mengungkapkan berapa nilai investasinya, juru bicara produsen otomotif ini pun menolak berkomentar lebih jauh.

Saat ini pihak Hyundai sedang mempertimbangkan rencana membangun pabrik mobil di kawasan Asia Tenggara, mungkin Indonesia atau Vietnam.

Produsen mobil ini juga mengumumkan untuk pertama kalinya melakukan kemitraan teknologi self-driving bekerjasama dengan Silicon Valley,  start -up Aurora awal bulan ini, sebuah pergeseran preferensi dalam pengembangan produk yaitu dengan menggunakan teknologi.

Sumber: businessinsider.sg

Baca juga  Kerugian Akibat Kebakaran Hutan Los Angeles Ribuan Triliun, Ini Lesson Learnednya!