Dalam pemanufakturan, lead time merupakan periode waktu antara pemesanan oleh pelanggan dan waktu pesanan itu selesai dikerjakan. Lead time biasanya menjadi salah satu indikator untuk mengukur kinerja bagian produksi dalam suatu perusahaan.

Sudut pandang konsumen dan produsen dalam melihat lead time tentu berbeda. Konsumen hanya menghitung berapa lama waktu pesanan sampai di tangan mereka. Sedangkan bagi produsen lead time adalah serangkaian waktu dan proses yang diperlukan untuk memproduksi dan menyelesaikan pengiriman pesanan sampai di tangan konsumen. Semakin cepat pesanan sampai ke konsumen berarti semakin pendek lead time yang dibutuhkan. Lead time yang pendek tentu menjadi keunggulan kompetitif. Sehingga sangat penting bagi produsen untuk memberikan kepastian lead time yang konsisten bagi konsumen.

[cpm_adm id=”11945″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]

Dalam prosesnya, waiting time diantara sub-sub proses masih menunjukkan adanya delay yang menyebabkan besarnya lead time. Sehingga harus segera di eliminasi karena merupakan waste yang merugikan. Banyak konsep yang digunakan untuk mereduksi lead time, diantaranya adalah menggunakan konsep Lean dengan kata kunci mengurangi waste, menciptakan efisiensi, dan continuous improvement.

Konsep Lean sudah banyak diadopsi oleh berbagai perusahaan, tidak hanya manufaktur. Perusahaan yang telah mengadopsi Lean ke dalam bisnis nya adalah fashion retail dengan merk yang sudah mendunia, Zara. Melalui penerapan metode Just In Time (JIT) Zara telah mematahkan aturan supply chain pada industri fashion dengan menyediakan stok dengan jumlah sedikit dan memperbarui koleksinya secara terus-menerus. Sebanyak dua kali dalam seminggu, pada waktu yang tepat, manajer toko akan memesan pakaian, dan juga sebanyak dua kali seminggu dalam waktu yang dijadwalkan, pakaian yang dipesan akan tiba di toko.

Untuk memastikan jadwal tidak meleset, ZARA melakukan kontrol pada manufaktur lebih sering dibandingkan dengan para pengecernya. Pakaian dengan model terbaru akan tiba di toko dalam waktu 15 hari, yang berarti ZARA dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan memproduksi lebih banyak fashion model baru dan mengesampingkan produk yang kurang popular.

Selain menerapkan Lean Production Zara juga menerapkan Lean Logistik, Zara membuat sistem logistik yang terpusat sehingga memungkinkan mereka untuk mengirimkan produk kemana saja di seluruh dunia hanya dalam waktu 48 jam.
Sumber: https://theleadershipnetwork.com