SHIFT SSCX Apple News
CEO Apple, Tim Cook

Bulan lalu, Apple mengumumkan proyek besar tenaga surya pertamanya di Cina—pembangkit 20 MW di provinsi Sichuan yang dikerjakan bersama beberapa mitra.

Pada Minggu (10/5/2015), Apple mengumumkan proyek multiyear dengan World Wildlife Fund untuk melindungi jutaan hektar hutan produksi kertas, pulp, dan kayu. Apple bulan lalu mengumumkan inisiatif serupa di dua negara bagian Amerika Serikat: Maine dan North Carolina.

Sebelumnya, perusahaan yang selama ini dikecam atas dampak lingkungan yang dihasilkan rantai pasokan manufakturnya, baik dalam urusan polusi maupun jumlah karbon yang dihasilkan telah berjanji akan menciptakan cukup energi melalui sumber terbarukan guna menjalankan operasinya di seluruh dunia.

Kini, tujuan perusahaan lebih ambisius: rantai pasokan manufaktur mesti berdaya sumber terbarukan.

Seperti dikutip indo.wsj.com, Apple menciptakan energi terbarukan dari sinar matahari, angin, biogas, sel bahan bakar, geotermal, dan pembangkit listrik tenaga air kecil setara dengan 87% energi yang digunakan seluruh fasilitasnya secara global. Perusahaan mengejar target 100%.

Penyertaan rantai pasokan, yang menghasilkan ratusan juta produk per tahun, bukan hal mudah. Apple mengatakan rantai pasokannya menggunakan daya sekitar 60 kali lebih banyak dari fasilitas milik Apple sendiri.

“Ini takkan terwujud dengan cepat—butuh waktu bertahun-tahun. Tetapi, pekerjaan penting ini harus diwujudkan,” ujar CEO Apple, Tim Cook.

Target baru itu adalah bagian dari inisiatif Apple memperbaiki rekam jejak lingkungan di Cina, pasar terbesar perusahaan di luar Amerika Serikat serta basis dari sebagian besar fasilitas produksi.***

Baca juga  4 Budaya Unik di Netflix, Wajib Tahu!