Tahukah Anda kalau Senin adalah hari yang baik untuk meningkatkan kemampuan leadership kita? Ya, tepat sekali hari Senin akan menjadi awal untuk menjadwalkan dan mengatur ulang aktivitas Anda dalam satu minggu ke depan. Inilah kesempatan besar bagi Anda untuk meningkatkan kemampuan leadership Anda secara konsisten. Namun, tidak jarang rasa malas dan kurang bersemangat sering menjadi penghalang kita untuk bekerja efektif di hari Senin. Untuk mengatasinya, mari lakukan tiga hal berikut ini:
- Meninjau Ulang Visi dan Tujuan
Pemimpin terbaik pun bisa sangat sibuk dengan pekerjaan sehari-hari mereka sehingga tanpa sadar mereka sedikit melenceng dari fokus utama. Ambil 15 menit pertama di Senin pagi Anda untuk meninjau kembali apa tujuan Anda dan bagaimana strategi Anda untuk mencapainya. Ingatkan diri Anda dan tim Anda, mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan. Komunikasikan gambaran yang jelas kepada mereka.
2. Tetapkan Satu Goal untuk Satu Minggu ke Depan
Tentu saja selalu ada proyek untuk dilakukan, masalah yang harus segera dipecahkan dan kesibukan yang harus diselesaikan. Tetapi, perlu diketahui jika tim Anda membutuhkan bukti pencapaian nyata. Untuk itu, pilihlah satu proyek yang bisa ditangani dan diselesaikan dalam satu Minggu ini. Pastikan tujuan proyek ini cukup besar bagi kemajuan tim tetapi di sisi lain juga tidak memberatkan mereka. Bantu tim Anda untuk fokus mulai hari Senin dan sampaikan kebanggaan Anda saat mereka menyelesaikannya di hari Jumat. Dengan cara ini, tim Anda akan merasa termotivasi dan percaya diri.
3. Alokasikan Waktu Anda untuk Fokus pada Upaya Perbaikan
Memiliki rencana yang terkonsep di awal hari memudahkan Anda melewati hari-hari selanjutnya dengan lebih produktif, efisien, dan semakin dekat dengan tujuan Anda. Oleh karena itu, ada baiknya Anda menyisihkan waktu di hari Senin Anda dan pastikan tanpa ada yang mengganggu. Arahkan fokus Anda hanya pada satu atau dua aktivitas bernilai tinggi yang akan membantu perkembangan bisnis dan pekerjaan Anda. Anda bisa fokus pada beberapa kegiatan, misalnya: mengidentifikasi pemborosan sumber daya; upaya peningkatan penjualan; merancang budaya perusahaan; membuat keputusan strategi utama seperti penentuan harga, model bisnis, pemilihan pasar, dll.