Apakah Kaizen merupakan suatu sistem yang efektif? Berdasarkan kesuksesan yang telah dicapai oleh perusahaan seperti Toyota, Wiremold, Pratt & Whitney, dan tak terhitung perusahaan-perusahaan ‘lean’ lainnya yang dipelajari oleh para ahli selama bertahun-tahun, Kaizen terbukti merupakan metode yang sangat efektif dan kuat. Namun, beberapa organisasi telah gagal dalam mengimplementasikan ‘lean’ dan Kaizen. Lalu, apa yang menjadi sumber kesuksesan penerapan Kaizen? Salah satu penyebab mengapa Kaizen menjadi metode yang sangat kuat adalah karena mereka diseleksi dan direncanakan dengan sangat hati-hati.
Terdapat salah satu faktor yang memberikan kontribusi lebih banyak daripada yang lain sehingga Kaizen menjadi lebih kuat: orang. Mungkin terdengar klise, tetapi sesungguhnya oranglah yang berada di balik kekuatan Kaizen. Tetapi, apakah orang-orang yang ‘lebih baik’ akan menghasilkan Kaizen yang ‘lebih baik’ pula? Tidak. Toyota, yang sejauh ini menjadi perusahaan yang paling sukses dari seluruh perusahaan ‘lean’ yang lain, tidak percaya dalam mempekerjakan karyawan yang disebut superstar. Toyota di Jepang umumnya mempekerjakan orang secara langsung, karena mereka percaya untuk mengembangkan orang yang luar biasa dalam budaya ‘lean’.
Budaya ‘lean’ sendiri pada dasarnya dikembangkan di lima bidang utama:
Training/ Pelatihan: semua karyawan baru harus diberikan pelatihan dalam sistem ‘lean’ sebelum resmi bergabung dalam tim di perusahaan. Karyawan lainnya harus menempuh pelatihan berkelanjutan. Beberapa pelatihan ini akan berlangsung dalam implementasi metode Kaizen. Toyota melatih semua karyawannya dalam sistem; dan hal ini juga merupakan bagian dari orientasi karyawan.
Kebijakan Lay-off: dalam organisasi yang telah sukses menerapkan ‘lean’, orang tidak akan kehilangan pekerjaan mereka hanya karena mengimplementasikan ‘lean’. Apabila karyawan menduga bahwa mereka mungkin akan kehilangan pekerjaan karena perbaikan Kaizen, mereka tidak akan memberikan kontribusi terbaik dari apa yang mampu mereka lakukan.
Insentif: perbaikan harus memiliki insentif dalam semua tingkatan. Operator harus memiliki insentif untuk membuat saran perbaikan dan implementasinya. Manajemen dan bagian pendukung harus memiliki insentif untuk membuat perbaikan produktivitas dan kualitas melalui Kaizen. Gagalnya perusahaan dalam implementasi Kaizen adalah karena mereka mengukur dan memberikan insentif kepada karyawan hanya berdasar pada satu standar, tetapi selalu mengharapkan adanya perbaikan secara terus-menerus. Yang harus dilakukan adalah mensejajarkan antara insentif dan harapan yang diinginkan. Jika sebuah perusahaan mengharapkan adanya perbaikan berkelanjutan, maka mereka harus memberikan insentif yang sesuai dengan harapan tersebut. Misalnya berupa uang atau penghargaan.
Lingkungan Tim: Kerjasama tim merupakan hal yang baik, namun sangat sering disalahpahami. Jeffrey Liker dalam bukunya The Toyota Way menuliskan, “Menghormati orang lain dan adanya tantangan yang konstan untuk melakukan yang lebih baik – apakah dua hal ini bertentangan? Menghormati orang berarti menghormati pikiran dan kemampuan. Saling menghormati dan percaya berarti kita percaya dan menghormati bahwa orang lain akan melakukan pekerjaan mereka dengan baik sehingga kesuksesan perusahaan dapat tercapai.” Di Toyota, mereka saling menghormati dalam semua tingkatan organisasi. setiap bagian dari tim memiliki pekerjaan tertentu yang memberikan kontribusi untuk kesuksesan perusahaan. Selain itu, setiap orang dihormati karena ide dan pemikiran mereka.
[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]
Memberdayakan: memberdayakan berarti mengaktifkan. Sebuah organisasi ‘lean’ harus memungkinkan karyawan untuk melakukan perbaikan. Seringnya, program-program yang diusulkan mengalami kegagalan karena orang diminta untuk menerapkan ide ‘orang lain’. Salah satu elemen yang sering dilupakan dan diabaikan dalam implementasi ‘lean’ adalah memberdayakan karyawan. Karyawan harus mampu untuk menyuarakan ide-ide yang mereka miliki.
Jika budaya ‘lean’ diimplementasikan dengan melaksanakan semua poin di atas, Kaizen akan menjadi metode yang sangat sukses. Dan karena itu, karyawan pun pasti akan berhasil. Karena kekuatan Kaizen terletak pada orang-orangnya.***
Sumber: The Toyota Way; emsstrategies.com