Sebuah artikel di The New York Times membahas mengenai cara unik Toyota dalam melakukan aktivitas charity-nya. Perusahaan manufaktur otomotif asal Jepang tersebut merupakan penyumbang tetap untuk sebuah organisasi bantuan pangan terbesar di AS, The Food Bank for New York City. Organisasi ini telah memberi makan 1,5 juta warga yang kelaparan di negara tersebut. Namun, bukan uang tunai yang disumbangkan Toyota, melainkan program-program Kaizen yang ditangani langsung oleh insinyur Toyota.
Program Kaizen di Food Bank menghasilkan banyak perbaikan, diantaranya:
- Di dapur sup di Harlem, insinyur Toyota memangkas waktu tunggu untuk makan malam, dari 90 menit menjadi hanya 18 menit.
- Di dapur Staten Island, mereka mengurangi waktu yang digunakan orang untuk mengisi kantung makanan dari 11 menit menjadi 6 menit saja.
- Di sebuah gudang di Bushwick, Brooklyn, dimana para sukarelawan membungkus kotak bantuan makanan untuk korban Badai Sandym, program Kaizen membantu memangkas waktu untuk mengepak 1 buah kotak dari 3 menit menjadi hanya 11 detik.
Bantuan dari Toyota ini telah meningkatkan kemampuan Food Bank dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat. “Toyota telah melakukan revolusi untuk cara kami melayani komunitas,” kata Margarette Purvis, CEO Food Bank. Selanjutnya, Purvis berencana untuk melaksanakan program Kaizen di gudang seluas 8.361 meter persegi milik Food Bank di Bronx. Toyota akan membantu mengoptimasi penggunaan area gudang dan merancang rute-rute pengiriman.
Bagaimana menurut anda? Apakah Food Bank pantas untuk menjadi benchmark dari segi efisiensi bagi organisasi non-profit lainnya?***RW